Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kuman Tumbuh di Makanan Berminyak dan Manis  

image-gnews
srbijanet.rs
srbijanet.rs
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Makanan manis dan berminyak adalah jenis kudapan yang sangat disukai anak-anak. Sayangnya, dua jenis makanan itu ternyata menjadi sumber datangnya penyakit bagi anak.

Bukan saja memicu obesitas, makanan manis dan berminyak adalah media terbaik bagi kuman untuk berkembang biak.

\"Manis itu makanannya kuman. Maksudnya, kuman untuk berkembang biak membutuhkan gula, karena itu kuman senang sekali tumbuh di makanan manis,\" ujar Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Hermina, Herbowo Soetomenggolo, di Jakarta, Senin, 2 Juli 2012.

Menurut Herbowo, bukan makanan manisnya yang membuat anak batuk, melainkan adanya kuman pada makanan manis yang sering tidak disadari. Sementara itu makanan berminyak juga tidak baik, karena merangsang pengeluaran lendir pada tenggorokan.

Lendir pada tenggorokan menurut Herbowo juga merupakan media tempat hidupnya kuman. \"Karena itu, akibatnya anak menjadi batuk,\" katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, beberapa mitos seperti air dingin dan hujan rintik-rintik menurut Herbowo bukanlah penyebab utama anak terkena batuk atau pilek. Air dingin asalkan tidak manis, tidak bermasalah bila diberikan pada anak. Begitu pula dengan hujan rintik-rintik. \"Sebab semua itu tergantung sistem imunitas tubuh si anak,\" katanya.

Hanya saja, air dingin dan kondisi hujan rintik-rintik, menurut Herbowo memang menjadi faktor pemicu kondisi batuk dan pilek. \"Namun sekali lagi, air es dan hujan rintik-rintik bukan penyebab utama terjadinya batuk dan pilek,\" ujar Herbowo.

CHETA NILAWATY

Berita lain:
Penggemar Land Rover Siap Gelar Reuni

Kenapa Pria Mudah Berjerawat?

Manopause Sebelum 46 Tahun Berisiko Kena Store

Tambah Gendut Bisa Sebabkan Nyeri Lutut

Ayo, Desain Ruang Bermain Anak

Jangan Selalu Salahkan Lemak

Lawan Stres dengan Meditasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

31 Agustus 2017

Ilustrasi alpukat. Shutterstock
Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

Alpukat dikenal kaya dengan kandungan lemak baik dan potasium, mineral yang ampuh menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.


Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

8 Agustus 2017

Ilustrasi membuang makanan. Kortsleht.ee
Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

Makanan yang saat ini terbuang di Eropa misalnya, dapat memberi makan 200 juta orang.


Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

8 Agustus 2017

Mahasiswa Unsoed Ciptakan Biodiesel dari Biji AlpukatMemanfaatkan biji alpukat untuk kebutuhan energi di masa depan.Foto Ilustrasi(Komunika Online)
Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mencoba membuktikan apakah alpukat bermanfaat untuk otak.


Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

1 Agustus 2017

Ilustrasi buah dan sayur. shutterstock.com
Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

Ahli kesehatan menegaskan tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.


BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

3 Juni 2017

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan terkait mi Bikini (bihun kekinian) yang disita BPOM saat konpers di Jakarta, 8 Agustus 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan
BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

Ketua BPOM Penny Kusumastuti Lukito memaparkan adanya penurunan jumlah makanan yang tidak memenuhi ketentuan dari BPOM secara nasional.


Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

21 April 2017

Ilustrasi buah Mangga. ANTARA/Moch Asim
Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

Indonesia dan Thailand bekerja sama mengembangkan teknologi pascapanen untuk buah-buahan.


Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

2 Maret 2017

Ilustrasi cabai. TEMPO/Tony Hartawan
Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

Disperindag Provinsi Jawa Timur bersama dengan BBPOM Surabaya telah melakukan investigasi atas cabai impor asal Cina dan India.


Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

1 Februari 2017

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono meninjau mobil laboratorium keliling milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan di halaman Balai Kota, Jakarta, 1 Februari 2017. TEMPO/Lani Diana
Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

Dengan begitu, kata Sumarsono, pemerintah dapat mendeteksi makanan yang mengandung racun dan bahan berbahaya.


Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

12 Desember 2016

Ilustrasi buncis. shutterstock.com
Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

"Makanan kaya protein berbasis kacang-kacangan mengandung serat lebih banyak daripada daging babi dan sapi"


Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

18 November 2016

Bir di toko minuman dan merchandise di Waterloo, Belgia. TEMPO/Nurdin Kalim
Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

Belgia terkenal memiliki ratusan bir berbeda tetapi tidak sebanding dengan ragi yang digunakan untuk membuatnya, sekitar 30.000 disimpan di es