Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tes Mamografi Malah Menyebabkan Kanker

image-gnews
Mobil Mamografi (deteksi kanker payudara) Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ). TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Mobil Mamografi (deteksi kanker payudara) Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ). TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, London - Buat sebagian perempuan, tes mamogram atau mamografi penting dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara. Namun, siapa sangka alat pendeteksi kanker ini justru memperbesar risiko kemunculan kanker, khususnya pada perempuan muda.

Radiasi tambahan yang berasal dari tes mamografi dan jenis tes kanker payudara lainnya malah dapat merusak gen. Para dokter di Inggris dan Amerika lebih menyarankan agar deteksi kanker payudara menggunakan MRI. Tes MRI dianggap sebagai prosedur deteksi paling aman bagi perempuan di bawah 30 tahun.

Meskipun sampai saat ini belum ada satu penelitian pun yang bisa membuktikan kaitan antara kanker payudara dan mamografi, isu inilah yang sedang hangat-hangatnya dibahas di dunia kesehatan Barat sekaligus dipublikasikan dalam jurnal kesehatan dunia, British Medical Journal, Kamis, 6 September 2012.

"Hasil paparan ini akan menimbulkan banyak pertanyaan dan sanggahan terhadap cara pengobatan bagi perempuan yang mengalami mutasi gen," kata dokter Len Lichtenfeld, Kepala Deputi Kesehatan Perkumpulan Kanker Amerika. Kebetulan Lichtenfeld tidak ikut dalam penelitian dampak mamogram terhadap pertumbuhan kanker.

Mamografi adalah tes yang paling sering dijalani perempuan di bawah usia 40 tahun untuk mendeteksi kanker walaupun tes ini berisiko untuk menimbulkan kanker. Mamografi diketahui dapat memutasi gen jenis BRCA1 atau BRCA2. Mutasi kedua gen itu dapat memperbesar risiko kanker sebanyak lima kali lipat. Padahal, sekitar 1 di antara 400 orang perempuan memiliki gen yang abnormal. Di lain pihak, MRI atau Magnetic Resonance Imaging menjadi lebih aman karena tidak melibatkan radiasi dalam penggunaannya.

Deteksi dini kanker payudara banyak menyelamatkan perempuan di bawah umur 50 tahun untuk terhindar dari kanker ini. Deteksi awal kanker juga mampu menyelamatkan perempuan di usia pertengahan dari kanker payudara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa ahli kesehatan menyarankan sebaiknya perempuan yang memiliki gen sensitif dan mudah berubah tidak menggunakan prosedur deteksi kanker yang melibatkan radiasi. Sebab, jenis gen seperti itu mudah sekali rusak dengan paparan sinar radiasi. Karena tidak mudah memperbaiki kerusakan gen dengan jenis seperti ini, maka kanker mudah sekali terjadi.

Dalam penelitian yang dilakukan British Medical Journal (BMJ) terhadap 2000 perempuan di atas 18 tahun ditemukan fakta bahwa perempuan 30 tahun yang memiliki gen mudah bermutasi akan terkena kanker payudara di usia 40 tahun. Parahnya, setiap perempuan yang melakukan tes deteksi kanker payudara di bawah umur 20 tahun ternyata dapat terkena kanker di umur 43 tahun.

"Karena itu, kami meyakinkan setiap negara yang menggunakan mamografi dalam pemeriksaan perempuan di bawah 30 tahun harus mempertimbangkan lagi petunjuk mereka," ujar Anouk Pijpe dari Institut Kanker Belanda yang merupakan salah satu peneliti di BMJ. "Kami percaya lebih aman menggunakan MRI dari pada mamografi. Karena itu, pertimbangkan sekali lagi. Baik sebagai pasien maupun sebagai dokter," kata Pijpe.

CHETA NILAWATY | BRITISH MEDICAL JOURNAL | BOSTON.COM

Berita Terpopuler:
Utang Bakrie Rp 21,4 triliun dan US$ 5,7 miliar

Dari Solo, Jokowi Sapa Warga Jakarta dengan Skype

Keterangan TerdugaTeroris Ada yang Janggal

Indonesia Miliki Cadangan Minyak Sawit Tersembunyi

Konser di Eropa, Suju Dilempari Kondom

Ribuan Pendukung Hartati Kepung KPK

Ilmuwan Mereka Mimpi Tikus

Demokrat DIY Cari Aktor Penggembos Partai

Tak Ada Brotoseno di Sidang Angie

Ini Dia Perbedaan Cara Melihat Pria Dan Wanita

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.