Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manhwa, Sejarah Korea dalam Bergambar

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Sejumlah Komik Manhwa di rak toko buku. Tempo/Dianing Sari
Sejumlah Komik Manhwa di rak toko buku. Tempo/Dianing Sari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jejeran buku bergambar berderet di salah satu sudut lantai tiga toko buku terbesar di daerah Jakarta Timur. Pengunjung awam tak akan melihat ada perbedaan dari jenis buku yang selama ini dikenal sebagai komik itu. “Saya enggak tahu manhwa,” kata, Chairul, 19 tahun, yang ditemui pada Rabu, 19 September 2012 lalu.

Padahal, sebuah spanduk besar di atas salah satu rak menuliskan, "Korean Manhwa, Komik Luar Negeri, dan Komik Dalam Negeri". Popularitas manhwa memang masih kalah dari manga, komik asal Jepang. Padahal, Manhwa sudah ada lebih dari seratus tahun lalu.

Tapi, kini nama manhwa mulai mendapat tempat bagi penggemar komik, khususnya sejak demam Hallyu menjangkiti seluruh dunia. Hallyu atau demam Korea mulai menyebarkan virusnya dari drama, lalu film, dan kini semua budaya Korea pun jadi ikut meluas. “ Aku kenalnya dari drama dan film Korea,” ujar Wilujeng Trisyani Dewi, 27 tahun.

Pengaruh tersebut diakui Deputy General Manager Korean Manhwa Museum, Byung Jin-Jeon. “Bahkan kini mulai muncul komik dari sejumlah boyband dan girlband seperti Beast dan Girl generation,” ujar dia, yang ditemui pada 17 Agustus 2012 dalam Bucheon International Comics Festival. Ia tak menafikan dampak positif Hallyu adalah memudahkan distribusi manhwa ke luar negeri. “Apalagi K-pop sudah terlebih dahulu populer,” ujar pria berkacamata ini.

Buntut kepopuleran Hallyu adalah buah dari perjuangan mengenalkan manhwa selama lebih dari seabad. Sejarah modern kartun di semenanjung Korea ini dimulai dari halaman surat kabar Daehan Minbo pada 2 Juni 1909.

Manhwa karya Lee-Do Young yang berisi kritik sosial terhadap upaya Jepang menaklukkan Korea itu disebut sebagai kartun Korea pertama. Sebenarnya goresan gambar bercerita sudah muncul sejak Dinasti Goryeo (abad ke-10) dan Dinasti Joseon (abad ke-14). Kesamaan dengan manhwa sekarang adalah satu cerita yang muncul dalam empat adegan.

Seiring pergantian kepemimpinan di Korea, sejumlah aliran pun muncul. Termasuk kartun tentang politik yang marak di era kemerdekaan Korea dari Jepang pada 15 Agustus 1945. Penyebaran manhwa sempat tersendat ketika perang Korea pecah pada 25 Juni 1950. Tapi, menurut catatan perjalanan manhwa yang dimuat di Korean Manhwa Museum, manhwa tetap terbit dalam bentuk yang lebih tipis. Komik ini hanya dipublikasikan di Daegu dan Busan, daerah yang banyak dihuni pelarian politik akibat perang saudara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Manhwa juga menjadi saluran politik dan protes. Pada 1950, kartunis Kim Sung-Hwan membuat karakter bernama Go Ba-Woo yang miskin dan papa. Go Ba-Woo menjadi perwakilan masyarakat yang hidup tertekan di bawah era kediktatoran. Tokoh ini dicintai masyarakat karena sindiran satirnya. Manhwa sempat berjaya di era 1960 yang ditandai munculnya “Manhwabang” atau kamar manhwa, tempat membaca seri terbaru Manhwa dengan gratis.

Kemudian, di era 1970-an, manhwa memasuki masa suram. “Manhwa saat itu banyak dibakar karena dianggap menganggu pendidikan,” kata Byung-Jin. Korea yang sedang getol membangun usai kemerdekaan, menilai manhwa dapat merusak etos anak-anak. “Setelah perang kami sangat miskin, sehingga harus berjuang lebih kuat” ujar Byung-Jin.

Masa gelap ini tak lama, karena era diktator Park Chung-Hee yang menelurkan gagasan pengetatan manhwa juga berakhir pada 1980. Pada periode inilah ketenaran komik bersinar. Manhwa mulai berwarna-warni dan terbit di sejumlah majalah yang diawali dari majalah kartun anak-anak Bomulseoum (1982).

Kepopuleran manhwa tak hanya terjadi di negeri sendiri, Hallyu membawanya mendunia. Malah di dalam negeri, manhwa sebagai buku sekarang agak ditinggalkan, semenjak munculnya webtoon, atau kartun di internet. “Webtoon memang sangat populer sekarang,” ujar Choi Mir, kartunis Manhwa. Di dunia maya, satu seri webtoon bisa muncul tiap pekan. Adapun manhwa, kemunculan seri terbarunya tergantung penulis dan penerbit.

DIANING SARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

5 Februari 2024

Peluncuran Buku Majukan Perdagangan Bersama Zulhas

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali menyoroti pentingnya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan dalam memajukan sektor perdagangan Indonesia.


IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

17 Oktober 2023

Frankfurt Book Fair (FBF). Ikapi
IKAPI Kecam dan Batal Hadiri Frankfurt Book Fair 2023, Begini Sejarah Ikatan Penerbit Indonesia

Simak sejarah IKAPI yang salah satu pelopornya merupakan sastrawan Sutan Takdir Alisjahbana. IKAPI mengecam dan batal hadiri Frankfurt Book Fair 2023


Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

28 September 2023

Suasana peluncuran Buku Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan di Yogyakarta Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Buku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan

Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.


4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

11 Mei 2022

Ilustrasi wanita sedang membaca buku. Unsplash/Streetwindy
4 Tahapan Membuat ISBN, Penuhi 8 Syarat ini

Begini cara mengajukan permohonan ISBN dengan memenuhi 8 syarat teknis. Apa saja?


Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

9 September 2021

Gedung Balai Pustaka, Jakarta. [TEMPO/ Hidayat SG
Lowongan Kerja Balai Pustaka bagi Lulusan D3 dan S1, Berikut Kualifikasinya

PT Balai Pustaka membuka lowongan kerja bagi lulusan D3 dan S1.


Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

2 Juli 2021

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Juni 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sandiaga Uno Dukung Penerbitan Buku Wisata Halal Indonesia

Sejumlah daerah di Indonesia juga telah menerapkan dan mengembangkan konsep wisata halal.


Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

29 Mei 2021

Wattpad. support.wattpad.com
Cara Dapat Uang Dari Wattpad, Jangan Lewatkan 6 Tips ini

Di era serba digital, cara dapat uang dari Wattpad pun bisa dilakukan oleh mereka yang suka menulis. Simak tipsnya.


Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

6 Oktober 2020

Ilustrasi perempuan menulis. shutterstock.com
Program Nulis dari Rumah, Stimulus untuk Penulis dan Penerbit

Pemerintah memberikan stimulus untuk penulis dan penerbit melalui program "Nulis dari Rumah".


London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

13 Maret 2019

12 Rights Buku Indonesia Terjual di London Book Fair Hari Pertama. Tempo/Erwin Zachri
London Book Fair, Penerbit Asing Borong Hak Terbit Buku Indonesia

Pada hari pertama pameran buku London Book Fair (LBF) 2019, Indonesia sudah membukukan penjualan hak penerbitan untuk 12 judul buku.


Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

30 Agustus 2018

Elevation Books mengeluarkan buku Ucok Homicide, Flip Da Skrip: Kumpulan Catatan Rap Nerd dalam Satu Dekade, di pengujung Agustus. Istimewa
Buku Ucok Homicide Soal Hip Hop Dalam 1 Dekade Beredar

Penerbit buku independen Elevation Books belum kapok membidani kumpulan tulisan Herry Sutresna aka Ucok Homicide.