TEMPO.CO , Jakarta--Pernakah Anda melihat merpati terbang tinggi? Mungkin acap menyaksikannya di langit Jakarta dan sekitarnya. Tapi pernahkah Anda mendengar kabar harga merpati setinggi langit? Ada merpati harganya bisa setara mobil bekas.
Seekor merpati pos (racing pigeon) berkelamin betina bernama Miss Gelin, milik Ishak Hadi, terjual Rp 50 juta. Miss Gelin dibeli oleh FN Gunawan, penggemar burung merpati dari klub Walet Bandung, 15 Oktober 2012. "Si kepak" ini, menurut Ishak, memiliki berbagai kelebihan sehingga harganya terkerek setinggi itu.
Pria yang menggemari merpati sejak duduk di bangku Sekolah Dasar ini mengatakan, kelebihan Miss Gelin antara lain merebut juara pertama di empat kota yakni Tegal, Surabaya, Probolinggi, dan Denpasar. "Hampir setiap lomba yang diikuti, Miss Gelin selalu mendapatkan nomor. Miss Gelin menjadi juara satu berturut-turut untuk lepasan dari tiga kota, Surabaya, Probolinggo, dan Denpasar. Dia memecahkan rekor yang telah bertahan 40 tahun di Indonesia," katanya kepada Tempo, pekan lalu.
Penjelasan Ishak dibenarkan FN Gunawan, pria yang menggemari burung merpati sejak 1957. Menurut kakek 69 tahun ini, Miss Gelin sangat memenuhi syarat bagi merpati terbang jauh (long distance) berjarak lebih dari 1.000 kilometer. "Burung ini istimewa, mulai dari sorot mata, tulang, anatomi, dan juga garis keturunannya yakni dari koloni burung jarak jauh yang sanggup terbang Jakarta-Bima, Nusa Tenggara Barat," papar Gunawan, Senin petang, 22 Oktober 2012.
Harga Rp 50 juta, jelas Giunawan, memang tertinggi di Indonesia saat ini. Namun bila dibandingkan dengan di Jepang, nilai sebesar itu tidak ada apa-apanya. "Burung yang tidak juara dengan jarak terbang 1.400 kilometer di Jepang, dibandrol Rp 100 juta, bagaimana dengan harga yang juara?" kata Gunawan.
Bermula pada hobi memelihara burung merpati sejak kelas IV Sekolah Dasar. Ishak Hadi sampai sekarang tak pernah berhenti menggemari "si kepak" ini. Menurut lelaki yang kini berusia 39 tahun, merpati telah membawa kepada kehidupannya yang mapan sampai sekarang. "Dari burung merpati lah saya bisa hidup berkecukupan seperti ini," ucapnya ketika ditemui Tempo di rumahnya di kawasan Kali Baru Timur, Jakarta Pusat.
Mungkin agak berlebihan kalau kehidupan Ishak ditopang sepenuhnya dari hasil merpati, sebab, Ishak sesungguhnya adalah seorang pengusaha percetakan dengan sejumlah mesin modern. "Memang saya memiliki usaha percetakan, tapi semua ini awalnya saya peroleh dari burung merpati yang pernah dibeli oleh seorang bos senilai Rp 45 juta," ujarnya. "Dari uang sebesar itu lah saya berkembang hingga sekarang ini."
Misss Gelin lahir pada Juli 2011 dari merpati betina yang dibeli dengan harga Rp 35 ribu di pasar burung, sedangkan pejantannya hasil dari ternakan sendiri. Dari hasil persilangan inilah, Ishak menghasilkan pencetak rekor di Indonesia. Bagaimana kiat menjadikan Miss Gelin Jawara, Ishak sedikit membuka kiatnya, “Kunci sukses mencetak burung jawara adalah latihan rutin, manajemen kandang yang baik, termasuk perawatan, berikut memberikan asupan bergizi,” jelasnya.
CHOIRUL AMINUDDIN
Baca juga:
Gerakan Mata Bisa Tunjukkan Skizoprenia
Hati-hati Sarapan Sandwich
Manfaat Berjalan Kaki
Melatih Imajinasi Anak dengan Pancake
Ketika Ikan Menggelepar di Gaun Yuku