Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yuk Kendalikan Diabetes!

image-gnews
metroparamedicalsvc.com
metroparamedicalsvc.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit diabetes mellitus alias kencing manis di Indonesia sudah lampu kuning. Jumlah penderitanya kian melonjak, baik yang masih pradiabetes atau yang sudah diebetes. Selain jumlahnya bertambah banyak, usia pasien yang menderita penyakit ini makin muda.

“Sudah jelas, diabetes bukan cuma masalah ada turunan atau tidak, tapi mulai dari gaya hidup hingga ekonomi ikut berperan,” ujar Tri Juli Edi Tarigan, dokter spesialis endokrinologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dalam konferensi pers “Jakarta Diabetes Meeting” di Restoran Bebek Bengil, Jakarta, Selasa pekan lalu.

Seseorang mengalami prsdiabetes atau diabetes jika kadar gula darah di tubuhnya melebihi standar normal, yakni berkisar 70-120 miligram per desiliter sebelum makan, dan di bawah 140 miligram per desiliter setelah makan. Tingginya kadar gula darah dipicu oleh kekurangan insulin di dalam tubuh. Obesitas dan kurang gerak merupakan faktor risiko terjadinya penyakit ini.

Saat ini, Tri melanjutkan, diabetes tak hanya diderita oleh orang-orang kaya, tapi juga dialami kaum miskin. Padahal, orang kaya sudah mengonsumsi makanan organik dengan kualitas terbaik, sedangkan orang miskin mau makan daging saja cuma bisa tetelannya–sisa daging yang melekat di tulang. Namun, kedua kelompok tetap tersambar diabetes.

Karena itu, agar kasus diabetes tidak makin membengkak, harus ada manajemen risiko diabetes yang dilakukan terhadap generasi yang jauh lebih muda. Mulai dari mengatur gaya hidup, mengendalikan stres, pengaturan pola makan individual, hingga kebijakan pencegahan diabetes yang komprehensif dari negara.

Mengatur atau mengubah gaya hidup, diyakini Tri, merupakan salah satu cara paling ampuh untuk mencegah sekaligus mengontrol pertambahan kasus diabetes. “Ada kondisi yang disebut prediabetes, dan ini bisa dicegah sebelum menjadi diabetes dengan cara mengubah pola hidup dengan diet dan rajin olahraga,” ujarnya. Bahkan, dalam fase menjelang diabetes, kadar gula darah seseorang yang sempat melonjak bisa turun dan dikendalikan dengan minum obat, salah satunya metformin. Obat ini harus diminum dengan petunjuk dokter.

Mengubah gaya hidup juga harus dilakukan bagi mereka yang sudah masuk diabetes tahap awal. Salah satunya dengan mengubah pola makan. Tindakan ini menjadi suatu kewajiban, apalagi pada awalnya penderita diabetes selalu memungkiri bahwa dirinya mengalami penyakit ini. Penolakan seperti itu dinilai tidak pada tempatnya. Orang dengan sikap seperti itu cenderung akan menolak apa pun yang disarankan, karena menganggap dirinya tidak mengidap diabetes. “Akhirnya, sikap itu malah memperparah penyakitnya,” ujar Tri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pola makan yang harus diubah, antara lain, tidak lagi mengkonsumi makanan yang tinggi karbohidrat secara berlebihan, mengganti menu karbohidrat simpleks dengan karbohidrat yang kompleks dan memenuhi jumlah kalori secukupnya dalam sehari. Selain itu, tidak lagi mengkonsumsi makanan bergula, serta lebih banyak makan buah dan sayuran.

Mengubah pola hidup juga dilakukan dengan cara memperbanyak mobilitas gerak individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Tri, saat ini ada kecenderungan orang malas bergerak, apalagi jika harus banyak berkeringat. Kecenderungan ini tak hanya dialami oleh orang dewasa, tapi juga berlaku di kalangan anak-anak. Saat ini, anak-anak lebih banyak duduk dibanding dengan bermain. “Pulang sekolah, mereka bukannya main, tapi ada yang les atau mengerjakan tugas. Selesai itu semua, mereka main game yang kegiatannya hanya duduk,” ujar Aman B. Pulungan, dalam seminar tentang diabetes pada anak, di FX Senayan, Rabu lalu.

Menurut Ekowati Rahajeng, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan, kebijakan mengenai manajemen diabetes sejak dalam tahap faktor risiko sudah kerap disosialisasikan di tingkat pemerintahan terendah. Tidak hanya itu, akses mengenai manajemen diabetes dan risikonya dapat dengan mudah dijumpai dalam organisasi kemasyarakatan madani, seperti, majelis taklim, jemaat gereja, kelompok nelayan, bahkan organisasi profesi swasta dan industri.

“Kami melakukan pendekatan wilayah, yang berorientasi dari penduduk untuk penduduk, melalui pemberdayaan masyarakat individu,” ujar Ekowati di Restoran Bebek Bengil. Pemberdayaan untuk mengkampanyekan perlunya deteksi dini dan pengelolaan diabetes secara tepat, antara lain, dilakukan lewat posbindu alias pos pembinaan terpadu.

CHETA NILAWATY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

17 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.


Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

27 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Bahaya Etilen Glikol dan Jengkol pada Ginjal

Pakar penyakit dalam menyebut ginjal bisa terganggu hambatan kimiawi seperti etilen glikol hingga kebanyakan makan jengkol.


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

27 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

28 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

28 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Banyak Pasien Gagal Ginjal Berusia Muda, Cek Apa Saja Penyebabnya

Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal dengan kerusakan yang sudah cukup berat atau berlangsung lama.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

30 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


6 Manfaat Jus Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Cegah Diabetes hingga Menangkal Kanker

36 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang seledri dan jus seledri. Freepik.com
6 Manfaat Jus Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Cegah Diabetes hingga Menangkal Kanker

Seledri adalah sayuran renyah dan berserat yang menawarkan sejumlah manfaat kesehatan. Lantas apa saja manfaatnya?


Waspada, Pasien Diabetes Punya Faktor Tinggi Alami Gangguan Ginjal

40 hari lalu

Diskusi Hari Ginjal Sedunia 2024 bertema Ginjal Sehat untuk Semua pada 13 Maret 2024/Tempo-Mitra Tarigan
Waspada, Pasien Diabetes Punya Faktor Tinggi Alami Gangguan Ginjal

Faktor penyebab terbesar di dunia (termasuk juga di Indonesia) untuk gangguan ginjal adalah diabetes. Jalani gaya hidup sehat mulai sekarang.


Hari Ginjal Sedunia, Ini 4 Hal yang Penting Selamatkan Nyawa Pasien

41 hari lalu

diskusi bertema Hari Ginjal Sedunia 2024: Ginjal Sehat untuk Semua, Meningkatkan Pemerataan Akses Pelayanan dan Praktik Pengobatan yang Optimal pada Rabu 13 Maret 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
Hari Ginjal Sedunia, Ini 4 Hal yang Penting Selamatkan Nyawa Pasien

Hari Ginjal Sedunia tahun ini diperingati pada 14 Mret 2024. Ini 4 hal yang perlu jadi fokus para pihak untuk selamatkan nyawa pasien penyakit ginjal.


Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

41 hari lalu

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.