TEMPO.CO - Peneliti menemukan penyebab virus HIV sulit untuk ditangkal. Rupanya mutasi virus HIV sangat sulit untuk diprediksi dan karena itu pula sulit untuk diperangi.
"Setiap kali kami datang dengan strategi untuk memerangi virus, muncul strategi baru virus HIV untuk mengatasi strategi itu," ujar peneliti klinis senior, yang telah bekerja di penelitian HIV sejak tahun 1996 dari The Liverpool School of Tropical Medicine, dr. Angela Obasi.
Namun, bukan berarti tidak ada jalan atau usaha untuk mencegah penyebaran virus HIV. Kini peneliti menemukan gel Anti-HIV, yang berfungsi menghalangi virus HIV memasuki semacam "lubang kunci" pada pertahanan pertama tubuh.
Gel ini dikembangkan oleh tim peneliti internasional dan diterbitkan dalam jurnal PLoS Pathogens. Gel ini memiliki trik cerdas terhadap virus HIV dengan cara memblokade reseptor HIV tempat di mana Virus HIV menempel, guna mendapatkan akses ke dalam sel kekebalan tubuh. "Idenya adalah gel tersebut memblokade CD4, yaitu lubang kunci atau reseptor tempat virus menempel, sehingga virus tidak dapat masuk ke dalam sel," kata Obasi.
Peneliti utama dalam pengembangan gel ini, Loic Martin dari CEA, sebuah lembaga penelitian molekul di Gif-sur-Yvette, Prancis, menjabarkan hasil penelitian terhadap cara bekerja gel ini sebagai hasil yang menjanjikan.
Salah satu potensi menguntungkan dari gel ini, menurut Martin, adalah jenis senyawa baru yang saat ini sama sekali belum digunakan dalam penelitian HIV. "Ini dapat mencegah penyebaran virus yang menjadi resisten terhadap pengobatan saat ini," kata dr Martin kepada BBC.
Meski saat ini gel tersebut masih dalam tahap uji coba primata dan bukan manusia, dalam 5 tahun ke depan, gel ini dapat digunakan pada manusia. Penemuan pertama tentang gel atau mikrobisida dimulai pada 1990-an. Saat itu gel spermisida panjang atau disebut nonoxynol-9 masih banyak digunakan pada kondom guna menghancurkan virus HIV.
Tetapi studi klinis selanjutnya menunjukkan bahwa, bukannya melindungi infeksi virus HIV, gel ini membuatnya lebih buruk. "Hal ini menyebabkan peradangan," kata dr Obasi. Kekebalan sel yang banjir ke tempat peradangan malah menjadi reseptor terbaik yang sangat disukai HIV untuk menempel.
CHETA NILAWATY | BBC