Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stres Melanda, Jauhi Delapan Makanan Ini  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Huffingtonpost.com
Huffingtonpost.com
Iklan

TEMPO.CO, New York - Kondisi tertekan atau stres bisa melanda siapa saja. Pemicunya pun bisa karena banyak faktor, mulai dari pekerjaan hingga urusan rumah tangga . Bagi sebagian orang, makanan dan minuman dianggap bisa menjadi pelepas stres. Tapi, tahukah Anda, bila stres sedang melanda, ada sejumlah makanan dan minuman yang pantang untuk dikonsumsi?

Heather Bauer, pendiri situs Bestowed.com, mengungkapkan, saat mengalami stres, orang-orang justru melampiaskannya dengan mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat meningkatkan kortisol (hormon stres). “Makanan yang tinggi lemak, gula, dan garam mampu meningkatkan kadar kortisol,” ucap Heather, seperti dilansir situs The Huffington Post, pekan lalu.

Heather menyarankan, ada baiknya sebelum membeli makanan atau minuman, Anda memperhatikan jenis-jenis makanan dan minuman yang justru bisa menambah stres. Kedelapan makanan itu adalah.

1. Minuman Berenergi
Minuman berenergi yang sarat dengan kafein dan gula merupakan minuman yang harus dihindari saat stres menerjang. “Kombinasi kafein dan gula bisa menambah kegelisahan, dan ini makin membuat Anda tertekan,” ucap Dawn Jackson Blatner, penulis buku The Flexitarian Diet. Ia menambahkan, minuman berenergi juga akan memicu tubuh kita untuk tetap terjaga, yang pada akhirnya berujung kepada insomnia.

2. Makanan Pedas
Jika stres Anda dipicu oleh persoalan pada pencernaan, makanan pedas harus dihindari. Heather mengatakan, sistem pencernaan pada orang yang mengalami stres tidak bekerja optimal. Kondisi stres bakal menurunkan metabolisme tubuh yang menyebabkan makanan lebih lama dicerna dan menurunkan asam lambung. “Menelan makanan pedas justru bisa memperburuk pencernaan,” kata dia.

3. Permen dan makanan manis
Umumnya, orang yang mengalami stres akan berusaha menekannya dengan beragam cara. Namun hindarilah mengkonsumsi permen atau makanan yang mengandung gula. Makanan manis dapat membuat gula darah meningkat. Dengan kata lain, kinerja insulin dalam tubuh menjadi bertambah. Dampaknya, Anda menjadi mudah tersulut emosi.

4. Alkohol
Keliru bila Anda menganggap segelas anggur mampu menghadirkan ketenangan. Sebuah studi di jurnal endrokrinologi dan metabolisme pada 2008 mengungkapkan, alkohol dapat mendorong hormon kortisol. Mereka yang menenggak minuman beralkohol malah akan mendorong produksi hormon stres.

Berdasarkan riset di Universitas Chicago, jurnal alkohol: klinik dan pengalaman riset, antara alkohol dan stres ternyata “saling melengkapi”. Orang menilai alkohol dapat mengurangi kadar emosi dari stres. Namun faktanya, streslah yang dapat mengurangi efek memabukkan dari alkohol.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Kopi
Untuk alasan yang sama, beragam rasa kopi yang manis, entah itu rasa vanila atau moka, mampu meningkatkan level stres Anda. “Ketika orang panik pada saat jam kerja, mereka memilih pergi ke kedai kopi dan minum secangkir kopi. Ini justru makin membuat mereka gelisah,” ucap Blatner.

6. Makanan Ringan
Sebagian orang merasa nyaman dengan makanan jenis ini. Makanan yang mengandung natrium dan lemak ternyata merupakan jenis makanan yang harus dihindari saat stres datang lantaran bisa memicu langsung peningkatan level kortisol. “Dan makanan seperti ini yang justru kita konsumsi ketika stres,” kata Heather.

7. Kentang Goreng
Karbohidrat yang tinggi, seperti kentang goreng, boleh jadi mampu memberi pasokan energi dalam waktu cepat, tapi malah akan berdampak buruk di kemudian hari. Selain bisa memicu hipertensi karena tingginya kandungan garam, kentang goreng juga bisa mendorong stres untuk jangka waktu yang lama. “Lebih baik hindari mengunyah makanan dengan kadar garam yang tinggi,” kata bauer.

8. Permen Karet
Blatner menuturkan, menguyah permen karet atau makanan dengan pemanis buatan bisa memperburuk masalah pencernaan yang terkait dengan stres. Seperti disebut-sebut bahwa kadar gula yang tinggi dapat menyebabkan Anda mudah marah. Makanan yang membuat perut kembung memang tidak langsung mendorong terjadinya stres.

Perut kembung bisa menyebabkan rasa tidak nyaman yang ujungnya bisa membuat Anda tertekan. “Dan ini semakin membuat Anda mudah terpicu emosi,” ucap Blatner. Jadi pandai-pandailah memilih makanan saat stres mendera.

THE HUFFINGTON POST | ADITYA BUDIMAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.