TEMPO.CO, Jakarta -- Komunitas Pencinta Sugar Glider Indonesia (KPSGI) akan menggelar kontes terbuka sugar glider, sejenis hewan possum layang. Kontes akan digelar di Mangga Dua Square, Jakarta, pada Ahad, 7 April 2013. "Bagi yang ingin mencoba, boleh langsung mendaftar di tempat (on spot)," kata Ketua Panitia Event "Reptiles and Exotic Invasion 2013", Wiewie, Rabu, 27 Maret 2013.
Menurut Wiewie, kontes ini bukan cuma mencari yang terbaik. Tapi juga memberikan edukasi bagi para penggemar sugar glider. Artinya, dia menambahkan, bagi siapa pun yang memiliki hewan itu, asal sehat dan tidak cacat, bisa berpeluang menjuarai lomba. Yang pasti, tidak ada batasan umur di dalam penilaiannya.
Sugar glider atau possum layang adalah binatang asli Indonesia. Ia dapat dijumpai di Papua, Papua Nugini, dan Australia. Binatang ini makhluk nocturnal (aktif pada malam hari) dan arboreal (hidup di pepohonan). Ia merupakan pemakan buah manis dan bisa tumbuh sempurna di dalam kantong.
Kelebihan lain dari hewan ini adalah bisa mengenali pemiliknya. "Beda dengan tupai yang monyong, sugar glider itu pesek, mukanya rata," ujar pembina KPSGI, Jenny Chandra Majo, pada kesempatan terpisah.
Majo, panggilan akrabnya, merupakan ketua juri dalam lomba ini. Ia menekankan, lomba yang bekerja sama dengan Reptil Inc (penjual reptil) ini bukan ajang pamer dan bukan milik komunitas tertentu. Setiap peserta, dia menambahkan, akan diberi edukasi, baik dari komunitas maupun praktisi medis yang juga bertindak sebagai juri. Pendaftaran kontes akan dibuka mulai jam 10 pagi, tiga jam sebelum lomba dimulai.
KPSGI beranggotakan 6.000 anggota di 13 regional--dari berbagai kota di Indonesia. Salah satu misi KPSGI adalah menentang penjualan dan pembelian sugar glider liar. Setiap anggota KPSGI diajari beternak sugar glider sekaligus menjaga populasinya. Ikuti beragam hobi unik dan komunitas di sini.
HERU TRIYONO
Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo
Baca juga:
Pencinta Hewan, Gabung di Djakarta Musang Lovers
Hamil Sambil Bekerja Tak Berisiko Buruk pada Bayi?
Acara Televisi Tak Pengaruhi Perilaku Anak
Kebanyakan Nonton TV, Anak Bisa Jadi Antisosial