Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jumlah Orang Tidur Lebih dari 9 Jam Meningkat

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Ilustrasi Tidur. dailymail.co.uk
Ilustrasi Tidur. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Sydney - Banyak orang mengaku kurang tidur di malam hari. Namun temuan menarik datang dari Amerika. Di negeri tersebut, persentase orang dewasa yang tidur lebih dari sembilan jam per hari ternyata meningkat, demikian diungkapkan sebuah hasil studi terbaru.

Pada periode 1970-2007, persentase orang yang mengaku tidur lebih dari sembilan jam selama jangka waktu 24 jam mengalami peningkatan dari 28 persen pada 1985 menjadi 37 persen pada 2007. Hasil penelitian terbaru itu dikutip oleh situs LiveScience edisi 19 April 2013. Tren kenaikan ini diperoleh dari tidur pada hari biasa maupun pada akhir pekan.

Sebaliknya, jumlah orang yang tidur kurang dari enam jam per malam mengalami penurunan dari 11 persen pada 1985 menjadi sembilan persen pada 2007, ungkap para peneliti.

"Hal ini mengubah konsep yang berlaku saat ini mengenai sleep-deprived society di kepala sebagian orang," ujar peneliti seperti dilaporkan dalam American Journal of Epidemiology edisi 22 Maret 2013.

Meskipun banyak penelitian dan hasil riset mengenai masyarakat yang kurang tidur, tidak banyak perhatian mengenai masalah kelebihan jam tidur. Sebaliknya, riset ini menunjukkan bahwa terlalu banyak tidur pada malam hari ada kaitan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung, masalah pikiran, dan kematian dini, ungkap para peneliti.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2010 dan dipublikasikan di jurnal Sleep menunjukkan bahwa tidak ada kenaikan sama sekali pada persentase orang dewasa yang tidur kurang dari enam jam, meskipun ada peningkatan di kalangan pekerja purnawaktu.

Hasil riset terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Sydney mengolah informasi dari hasil survei yang dilakukan di 10 negara. Survei ini mengenai seberapa banyak waktu yang dihabiskan partisipan dalam mengisi kegiatan selama 24 jam. Studi ini mencakup survei selama lebih dari tiga dekade.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Partisipan dari Amerika ternyata 1,5 kali lebih cenderung melaporkan bahwa mereka tidur lebih dari sembilan jam pada malam hari sedangkan 15 persen lainnya tidur kurang dari enam jam, pada 2007.

Hasil riset ini menemukan tren yang sama di beberapa negara seperti Australia, Finlandia, Swedia, dan Inggris yang melaporkan kenaikan persentase orang yang tidur lebih dari sembilan jam sehari. Hanya Kanada dan Italia yang melaporkan terjadi penurunan. Swedia dan Inggris juga menunjukkan penurunan jumlah orang yang tidur kurang dari enam jam per hari, sedangkan di Itali dan Norwegia angkanya justru naik.

Meski demikian, belum jelas dampak dari kelebihan jam tidur pada malam hari. Diane S Lauderdale, profesor epidemiologi dari Departemen Studi Kesehatan di University of Chicago yang tidak terlibat dalam riset ini, mengatakan bahwa kemungkinan mereka yang tidur lebih dari sembilan jam sehari adalah yang mengalami kesulitan untuk tidur. Jadinya, mereka berada di tempat tidur lebih lama.

Tetapi mungkin saja, ujar dia, sebagian orang tidur seperti yang ada di dalam survei tersebut, meskipun tidak semuanya.

LIVESCIENCE | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Lain:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

23 hari lalu

Parade Mural Hari Kesehatan Nasional. Foto: Instagram FCTC Indonesia.
COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.


Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadi pembicara dalam acara Hub Talk yang diinisiasi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Dalam acara bertajuk
Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?


Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Peneliti Utama Health Collaborative Center Ray Wagiu Basrowi/Ray
Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.


Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.
Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.


Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Anggota dari berbagai komunitas peduli energi bersih memajang poster yang berisikan informasi terkait energi bersih saat Car Free Day (CFD) di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu, 11 Desember 2022. Mereka menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa pentingnya menggunakan energi bersih dan terbarukan. TEMPO/Abdullah Syamil Iskandar
Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?


Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Ilustrasi Kampus Universitas Indonesia 2022. (DOK. HUMAS UI)
Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.


CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly memberikan draf laporan tanggapan Pemerintah terkait Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) kepada Ketua Sidang Paripurna Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad dalam sidang paripurna di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 6 Desember 2022. Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) telah disahkan menjadi UU. Pengesahan itu dilakukan dalam masa sidang Rapat Paripurna DPR ke-11 yang digelar pada Selasa 6 Desember 2022. Sidang Rapat Paripurna Masa Sidang ke-11 yang salah satunya untuk mengesahkan RKUHP menjadi UU ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.


Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.


Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

28 Juli 2022

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat


Pesan IDI agar Masyarakat Bisa Jadi yang Terdepan Hadapi Masalah Kesehatan

23 Juli 2022

Ilustrasi anak mencuci tangan/UNICEF
Pesan IDI agar Masyarakat Bisa Jadi yang Terdepan Hadapi Masalah Kesehatan

Ketua IDI mengatakan salah satu kunci mengelola dan menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat berada di tangan masyarakat itu sendiri. Cek maksudnya.