Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dominasi Otak, Pengaruhi Cara Menerima Telepon

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Sarung tangan ponsel, Dailymail
Sarung tangan ponsel, Dailymail
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bagian dominan dari otak Anda bisa mempengaruhi telinga mana yang akan Anda gunakan untuk menerima panggilan telepon dari ponsel (telepon seluler).

Bagian dominan otak Anda adalah bagian yang menjadi tempat bagi kemampuan berbicara dan bahasa Anda. Sebanyak 90 persen orang berotak dominan kiri dan cenderung untuk menjadi orang bertangan kanan. Sementara lima persen lainnya mempunyai otak kanan yang dominan dan cenderung bertangan kiri (kidal).

Dalam penelitian ini, ungkap hasil riset yang dikutip situs Health Day edisi 17 Mei 2013 itu, para ilmuwan menemukan bahwa hampir 70 persen dari mereka yang disurvei memegang ponsel mereka untuk mendengarkan sama dengan posisi tangan mereka yang dominan.

Cara ini bisa membantu para dokter untuk melindungi pusat kemampuan bahasa pasien dengan cepat dan aman sebelum mulai melakukan operasi berisiko pada otak mereka, ungkap penulis hasil riset Dr.Michael Seidman, director of the division of otologic/neurotologic surgery di Henry Ford Health System di West Bloomfield, Mich. "Terutama, ini bisa digunakan untuk tes Wada," lanjut dia.

Tes Wada adalah tes standar yang biasa digunakan saat ini untuk mengetahui lokasi persis pusat kemampuan bahasa pasien berada, yang sangat penting untuk diketahui jika Anda ingin mengamankan kemampuan berbahasa seseorang.

"Tes Wada sangat berisiko," ungkap Seidman. "Tetapi dengan melihat bagaimana cara seseorang menerima panggilan ponsel mereka, yakni dengan melihat di bagian mana mereka mendengarkan, Anda bisa dengan cepat mengetahui otak dominan mereka. Ini memang bukan garansi pasti, tetapi saya akan mengatakan bahwa ini lebih bisa dipercaya dan cara yang aman untuk mengetahuinya," lanjut dia.

Seidman dan rekan-rekannya melaporkan hasil temuan mereka di jurnal JAMA Otolaryngology -- Head & Neck Surgery edisi Mei 2013.

Guna mengetahui hubungan antara otak dominan dengan cara seseorang menerima panggilan ponsel, para peneliti melakukan survei online terhadap 700 orang yang menjadi anggota dari otology  discussion grup, mereka yang mengikuti tes Wada dan tes MRI untuk berbagai keperluan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para responden diminta untuk memberikan informasi mengenai kebiasaan berponsel, tangan yang biasa digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan (menulis, melempar, menerima telepon) dan masalah kehilangan pendengaran. Sejarah terkait dengan otak, kepala dan tumor leher juga dicatat.

Hasilnya, 90 persen dari mereka adalah orang-orang bertangan kanan dan 68 persen menggunakan telinga kanan, serta 25 persen menggunakan telinga kiri dan sebanyak tujuh persen menggunakan kedua telinganya.

Kesimpulannya juga hampir sama untuk mereka yang merupakan orang-orang kidal : 72 persen menggunakan telinga kiri, 23 persen menggunakan telinga kanan dan lima persen menggunakan kedua telinganya.

Tim peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan penggunaan ponsel dan bagian dominan otak. Yakni, mereka yang menggunakan telinga kanan biasanya mempunyai otak kiri yang dominan.

HEALTH DAY |ARBA'IYAH SATRIANI

Topik terhangat:

PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:

EDISI KHUSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

19 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.