Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Radang Dingin

image-gnews
Badai salju di Hokkaido, Jepang. AP/telegraph.co.uk
Badai salju di Hokkaido, Jepang. AP/telegraph.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, New England - Radang dingin dapat  terjadi ketika jaringan kulit beserta jaringan tubuh di bawahnya membeku. Kulit menjadi sangat dingin, kaku, keras dan pucat.  “Hal ini membuat pembekuan darah yang mengakibatkan kulit menjadi hitam.” Lapor peneliti dalam jurnalnya yang telah diterbitkan pada 4 Juli 2013  di New England Journal of Medicine.

Tak hanya itu, Live Science juga melaporkan bahwa terdapat gejala nyata mengenai peyakit ini, kekakuan sendi dan otot, kulit menjadi putih, pucat atau kuning keabu-abuan hingga menjadi kehitaman, nyeri dan gatal-gatal, kulit mengeras, perasaan dingin atau terbakar, mati rasa, dalam kasus yang parah, kulit melepuh dan mati rasa. Radang dingin juga terjadi dalam beberapa tahap, yaitu:

1.Frostnip
Merupakan bentuk ringan dari radang dingin, di mana kulit berubah warna menjadi merah dan terasa sangat dingin. Paparan dingin yang terus menerus akan menyebabkan kulit  menjadi mati rasa. Namun Frostnip secara permanen tidak merusak kulit.

2.Radang dingin superficial
Pada tahap ini, kulit yang sebelumnya kemerahan berubah menjadi putih atau sangat pucat. Kristal-kristal es pun terbentuk di jaringan  kulit. Ketika dihangatkan, biasanya kulit akan melepuh dan berisi cairan.

3. Radang dingin parah
Pada titik ini, pengaruh dari radang dingin mencapai ke lapisan paling bawah kulit. Akan terjadi mati rasa, dimana kulit sudah tidak lagi merasa kedinginan. Hal ini terjadi karena sendi dan otot pada kulit tersebut tidak lagi berfungsi. Pada tahap ini juga akan membuat kulit berubah warna menjadi  hitam dan keras, menunjukkan jaringan kulit tersebut telah mati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terdapat juga cara mengobati penyakit radang dingin. Yaitu dengan melindungi kulit dari paparan dingin. Lindungi wajah, hidung atau telinga dengan menutupinya dengan bahan yang kering.  Jangan berjalan di tempat dingin tanpa alas kaki. Jika kulit menjadi merah, kesemutan dan terbakar saat dihangatkan, maka sirkulasi tubuh sudah kembali. Tetapi jika mati rasa atau nyeri berkelanjutan selama pemanasan atau terjadi lecet, segera cari pertolongan medis.

LIVESCIENCE.COM | ANINDYA LEGIA PUTRI

Terhangat:
Karya Penemu Muda
Bursa Capres 2014Ribut Kabut Asap |Tarif Progresif KRLBencana Aceh

Baca Juga:
Sopir Bus Kembali Blokir Tol Jagorawi

Rilis Lagu PKS, Sefti Sanustika: Saya Cari Nafkah

Tasikmalaya Resmi Buka Sekolah Penerbangan

Istri Ultah, SBY Kasih Selamat Via Twitter

Demokrat: Facebook SBY Bukan Strategi Politik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.