"Karena keindahan dan eksotika karpet Persia ini, jangan heran kalau harganya selangit. Karena prosesnya buatan tangan. Jadi sangat wajar kalau harganya berkisar Rp 10 juta hingga miliar rupiah."
Bahkan kata Malik, untuk beberapa karpet Persia tempo dulu atau warisan yang pernah menghuni istana dan rumah para raja harganya menakjubkan.
"Meski harganya hingga miliaran rupiah, pembelinya tetap ada karena bisa menjadi investasi. Apalagi karpet yang berusia puluhan atau ratusan tahun tetap diburu orang," ujarnya.
Dia mengatakan, karpet Persia memang primadona kaum berkocek tebal untuk rumah tinggal, apartemen, dan hotel. Disebutkan Malik, pada karpet motif nohla dari wol atau bulu domba dewasa sangat diburu, meski harganya 10 kali lipat dari harga karpet biasa.
"Pemburu karpet Persia adalah kalangan berduit, karena sudah tahu mutunya. Mereka adalah pelanggan lama, bukan orang baru yang mengenal karpet. Di Indonesia peminatnya orang penting, pejabat, artis, dan sosialita," kata Malik.
Dikatakan Malik, karpet motif shila dan caharla terbuat dari bulu domba berusia tiga bulan saat dipintal. Anyaman benangnya memiliki kepadatan ikatan yang sangat detail mulai ratusan hingga ribuan ikatan pada pintalan karpetnya.
Dipintal dengan Tangan...