Sementara itu, Sativa Sutan Azwar, pengamat kain dan tekstil mengatakan karpet Persia memiliki keunikan dalam pembuatannya. Karpet menjadi indah karena dipintal atau dikerjakan dengan tangan, memakai bahan wol, sutra, atau katun.
Wanita yang biasa disapa Atidje ini menerangkan memang ada juga karpet Persia buatan mesin, namun orang tetap suka memburu karpet pintalan tangan, meski harganya selangit. Pada umumnya masyarakat melihat karpet Persia seperti mode orang memburu busana atau tas bermerek dengan harga ratusan juta. Karpet Persia pun sering dikoleksi sebagai investasi.
"Untuk pemeliharaan dan perawatan karpet Persia ini tidak sembarangan. Sebab tidak sembarangan orang bisa melakukan perawatan. Sebaiknya setiap tiga bulan dijemur atau dian-anginkan dalam posisi terbalik jadi tidak mendapat paparan langsung sinar matahari. Proses penjemuran ini 3 sampai 4 jam. Untuk pencucian, biasanya, karena karpet ini dijual oleh gerai khusus yang menyertakan lisensi atau sertifikat, pemeliharaan dan perawatannya ditangani di gerai tersebut," kata istri mendiang pengamat ekonomi, Arief Aryman ini.
HADRIANI P
Topik Terhangat
Bayi Kate Middleton | Rusuh FPI |Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor