TEMPO.CO, Surakarta - Lutfiyah Ayu Pratiwi, 14 tahun, membuka buku cerita anak-anak yang penuh gambar. Buku itu mengisahkan petualangan anak kota di desa terpencil kala liburan sekolah. Lutfiyah membaca halaman demi halaman, seperti mendongeng. Tapi yang ia ajak bicara bukanlah manusia, melainkan anjing kecil. Anjing itu tentu tidak diam mendengarkan, malah sibuk berputar-putar di depan Lutfiyah dan sesekali menggonggong.
Siswi kelas 2 sekolah menengah pertama ini memang tengah mencoba berbicara dengan anjing kecilnya. Meski lebih sering tidak diperhatikan, dia tetap membacakan buku cerita. "Mengajak bicara hewan peliharaan dapat membuat hewan itu jinak," kata Lutfiyah, Ahad, 28 Juli 2013.
Kegiatan membaca Lutfiyah pada Hari Bebas Kendaraan di Jalan Slamet Riyadi ini merupakan gagasan Bambang Haryanto. Kata Bambang, kegiatan mengajak berbicara hewan peliharaan memang sekilas tampak aneh. Sebab, lazimnya manusia berbicara dengan manusia lainnya. "Tapi tujuan kegiatan ini baik. Untuk anak-anak, dapat menumbuhkan rasa sayang ke hewan peliharaan," kata penulis buku humor dan anak-anak ini.
Bagi hewan peliharaan, kata Bambang, akan menjadi lebih jinak jika kerap diajak berkomunikasi. Misalnya anjing jarang menggonggong atau kucing segera menghampiri pemiliknya saat dipanggil. Dan, menurut dia, tidak perlu waktu khusus untuk mengajak hewan peliharaan berbicara. Juga tidak perlu cerita khusus. "Yang penting pemiliknya rutin mengajak bicara setiap hari, dengan topik apa saja."
Lutfiyah, yang juga punya kucing di rumah, kerap bercerita tentang kesehariannya di sekolah kepada hewan peliharaannya itu. "Hampir tiap hari saya cerita ke kucing," kata Lutfiyah. Kucingnya pun jadi jinak dan tidak liar.
Menurut Bambang, kegiatan membaca atau berbicara dengan hewan juga dapat meningkatkan rasa percaya diri si anak ketika harus bercerita di depan guru dan teman sekolahnya. Jika anak-anak bercerita di depan kelas, tekanan darahnya naik karena tegang. "Tapi, kalau membacakan cerita untuk satwa, tekanan darahnya turun karena lebih santai," kata Bambang.
Adapun pemilik hewan peliharaan lainnya, Edi Suryawan, mengatakan tidak harus mengajak berbicara hewan peliharaan agar jinak. Tapi bisa dengan meluangkan waktu untuk membersihkan kandang dan merawatnya. Bahkan Edi menganggap memelihara hewan peliharaan sama seperti membesarkan anak. "Jika diberi perhatian, hewan peliharaan akan jinak dan menurut," kata pemilik enam anjing ini. "Jika dibiarkan saja, bisa tumbuh jadi hewan liar."
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Lain:
Alasan Lukman Sardi Tolak Film Eyang Subur
Kenny Wizz, Peniru Ulung Michael Jackson
Pencipta Lagu Legendaris JJ Cale Tutup Usia