Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerebral Palsy Belum Banyak yang Memahami  

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Ilustrasi menyuapi bayi. Dailymail.co.uk
Ilustrasi menyuapi bayi. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta -- Kelainan fungsi motorik pada anak-anak yang dikenal dengan cerebral palsy belum banyak diketahui masyarakat. Menurut pendiri dan koordinator rumah asuh dan rumah belajar Pediatric and Neurodevelopmental Therapy Centre (PNTC), Nawangsasi Takarini, masih banyak orang tua yang tidak mengetahui jika anaknya menderita cerebral palsy.

"Atau ada yang sudah tahu, tapi sengaja menyembunyikannya karena malu," ujarnya saat peringatan hari cerebral palsy sedunia di Surakarta, Minggu, 1 September 2013. Ada juga orang tua yang tidak tahu tindakan yang mestinya diberikan ke penderita cerebral palsy agar tidak makin parah.

Dia mengatakan penderita cerebral palsy butuh penanganan khusus, yaitu menjalani berbagai macam terapi secara rutin tiap hari atau setidaknya seminggu sekali. Misalnya terapi fisik, terapi fungsional organ tubuh, terapi wicara, terapi perilaku, dan memberikan pendidikan belajar-mengajar. "Secara kemampuan berpikir, mereka tidak beda dengan anak lainnya. Bahkan, ada yang hafal Al-Quran," katanya.

Dia menilai anak-anak penderita cerebral palsy belum mendapat perhatian seperti anak-anak kebutuhan khusus lainnya, seperti anak autis dan anak dengan disabilitas. Menurut dia, fasilitas seperti terapi belum tersedia, begitu juga tenaga terapisnya.

Sejak 2004, dia mengelola PNTC di Surakarta. Setiap hari rata-rata ada 30 anak yang datang untuk terapi. Saat ramai, dalam sehari bisa datang 80-100 anak. "Ternyata cukup banyak anak penderita cerebral palsy di Surakarta dan sekitarnya," ucapnya.

Nawangsasi mengatakan, tingkat kesembuhan cerebral palsy bisa mencapai 90 persen asalkan ditangani sejak dini. Biasanya tanda-tanda anak terkena cerebral palsy terlihat pada tahun pertama kelahiran. Misalnya terlambat untuk menegakkan kepala, duduk, atau bergerak ke sekeliling.

Dalam menangani pasien cerebral palsy, dia menggandeng beberapa universitas di luar negeri. Salah satunya Universitas Alberta di Kanada. Sejak lima minggu lalu, enam mahasiswi pascasarjana fisioterapi dari Kanada praktek di PNTC.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Christy Drever, 25 tahun, salah seorang mahasiswi mengatakan ada perbedaan antara kasus cerebral palsy di Indonesia dan Kanada. "Anak-anak di Solo lebih aktif. Tapi ada juga yang sangat pasif dan terlihat tidak menikmati terapi," ujarnya. Kesulitan lainnya, peralatan di Solo kalah canggih dengan Kanada seperti tidak adanya kursi roda tenaga listrik.

Mahasiswi lainnya, Amber Willcocks, 30 tahun, mengatakan setiap orang menangani minimal enam pasien dalam sehari. Dia mengatakan penanganan ke penderita cerebral palsy harus disesuaikan dengan kebutuhan. "Perlakuan ke setiap anak berbeda-beda," katanya, yang praktek di Solo selama enam pekan.

UKKY PRIMARTANTYO

Terhangat:
EDSUS Polwan Jelita | Rupiah Loyo | Konvensi Demokrat | Suap SKK Migas

Berita populer:
Anggota FBR Ditembak Pria Tidak Dikenal

Sekjen ESDM Dicegah, KPK Serius Usut Jero Wacik

Jokowi: Lurah Susan Tak akan Dipindahkan

Agnes Monica: Indonesia Enggak Primitif

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

19 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.