TEMPO.CO , New York:Tidak seperti iklan fast-food (makanan cepat saji) yang ditargetkan pada para orang dewasa yang berfokus pada burger dan produk gorengan (ayam, kentang), perusahaan makanan cepat saji yang membidik anak-anak ternyata lebih fokus pada penawaran mainan gratis, film yang terkait dengan mainan tersebut dan barang-barang hadiah lainnya, demikian satu penelitian terbaru mengungkapkan.
Karena itu, para peneliti menegaskan perlunya aturan yang lebih jelas untuk pemasaran makanan bagi anak-anak. "Memperhatikan kepedulian atas kesehatan dan obesitas pada anak-anak, dikaitkan dengan konsumsi makanan cepat saji, diperlukan aturan mengenai iklan untuk anak-anak," ujar penulis hasil riset, Dr. James Sargent, profesor bidang anak-anak di Geisel School of Medicine di Dartmouth College, seperti dikutip situs Health Day edisi 29 Agustus 2013.
Penelitian atas hal ini melibatkan juga iklan yang ditayangkan di jaringan televisi berbayar seperti Nickelodeon dan Cartoon Network. Riset ini membandingkan antara pemasaran makanan cepat saji pada anak dengan untuk orang dewasa.
Hasil riset yang dipublikasikan di jurnal PLoS One, mengungkapkan bahwa iklan yang ditujukan pada anak-anak yang disertai dengan informasi mengenai paket makanan, film tertentu dan foto di dalam ruangan restoran tersebut. Hampir 70 persen dari iklan anak-anak ini juga melibatkan mainan gratis maupun souvenir lainnya.
Sebaliknya iklan yang ditujukan kepada orang dewasa fokus pada rasa, harga dan porsi makanan yang tersedia di restoran. Para ilmuwan mencatat bahwa hanya satu persen iklan untuk orang dewasa yang menyertakan hadiah gratis.
"Perusahaan makanan cepat saji menggunakan mainan gratis dan film populer untuk menarik perhatian anak-anak, dan iklan mereka lebih fokus pada promosi, brand dan logo, bukan makanannya itu sendiri," ujar Sargent dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Robert Wood Johnson Foundation, yang mendanai riset ini. Teknik-teknik tersebut, sambung dia, berpotensi menyesatkan konsumen.
Menurut para ilmuwan, penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mengaitkan makanan cepat saji dengan karakter kartun bisa mempengaruhi persepsi anak-anak mengenai rasa makanan dan meningkatkan konsumsi makan mereka. Lembaga Better Business Bureau juga menyatakan bahwa iklan untuk anak-anak seharusnya menyajikan makanan yang memenuhi kriteria nutrisi anak.
HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI
Terpopuler:
Garuda Rugi Rp 116 Miliar
Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat
Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?
Jenderal Moeldoko: Dulu Saya Tak Tahu Gratifikasi
Perwira Polwan Yakin Briptu Rani Hanya Oknum