TEMPO.CO, Jakarta - Stem cell atau sel punca menjadi alternatif medis untuk penyembuhan anak autis dan down sindrom. Sel punca ini membantu melakukan regenerasi jaringan tubuh rusak dan memperbaiki proses neuron dengan memperbaiki sinyal keliru pada sistem syaraf pusat.
Menurut Dr Ratna Djuwita KK dalam workshop Basic Cell Therapy and Free-Cell Therapy di RS Mayapada Tangerang, belum lama ini, untuk penyembuhan down sindrome, sel punca akan membantu memperbaiki proses neuron dan sinyal yang keliru pada sistem syaraf pusat.
Bagi penderita autis, pengobatan sel punca umumnya didampingi psikolog. Perkembangan matanya selalu diawasi, karena dari sini akan terlihat perkembangan kemampuan berinteraksi. “Untuk penderita muscular dystrophy, stem cell akan membentuk kembali jaringan otot yang sudah mengecil,” kata Ratna Djuwita.
Muscular dystrophy adanya gangguan otot bawaan disebabkan gen spesifik abnormal dengan gejala lemah otot progresif dan ada kerutan otot. Bisa secara genetik atau spontan, muncul tanpa riwayat keluarga menderita penyakit ini.
Gejala penyakit ini di antaranya, sulit naik tangga, sulit berubah posisi dari duduk ke berdiri, tak bisa lari, kikuk, dan jalan terguncang-guncang. Ciri fisik penderita MD, betis menjadi besar, atau mengecil.
Penderita biasanya dialami oleh anak laki-laki pada usia 3 -5 tahun dengan gejala mudah terjatuh waktu bergerak di jalan tak datar. Dan terpaksa memakai kursi roda di usia 10 – 12 tahun karena kelemahan otot panggung, skoliosis dan otot berkerut.
Beberapa penyakit yang diangkat dalam workshop kali ini merupakan penyakit yang cukup banyak menyerang anak, termasuk psoriasis, cerebral palsy, muscular distrophy dan leukemia.
Menurut Dr. Indah Yulianto, SpKK, SpKK(K) Fins DV, FAAD DV, Principal Researcher Laboratorium Bioteknologi Dermama dan pembicara utama workshop mengatakan, semakin banyak anak-anak menderita psoriasis, leukemia, muscular distrophy, atau cerebral palsy.
“Bertahun-tahun kami mengembangkan penelitian khusus dan telah menangani beberapa kasus dengan hasil sangat menggembirakan. Stem cell bisa digunakan untuk pengobatan banyak penyakit. Karena jumlah sel sangat banyak mencapai 237 sel,” kata Indah. ( Baca : Ilmuwan Kembangkan Otak Mini dari Sel Punca | teknologi |
Indah menyebutkan, pengobatan stem cell tidak bisa berdiri sendiri, tetapi juga harus ditunjang dengan nutrisi dan pola hidup baik. Bagi penderita anak-anak, hasilnya luar biasa. “Karena sel anak-anak masih muda, sehingga dapat menerima perbaikan dengan cepat,” kata Indah.
Stem cell dikembangkan Dermama, berasal dari jaringan tubuh manusia dengan prosedur khusus sehingga aman untuk dilakukan. Pendekatan ini berbeda dengan beberapa produk asing yang masuk ke Indonesia, dimana sel puncanya banyak diambil dari hewan seperti biri-biri dan domba.
Dermama sudah menjalin kerjasama penelitian bersama Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan menggandeng empat rumah sakit di Indonesia, yakni, Brawijaya Women Children Hospital di Jakarta, RS Muwardi dan RS PKU Muhammadiyah di Solo, serta Rumah Sakit Mayapada di Tangerang.
Saat ini, Dermama tengah memproses kerjasama dengan jaringan organisasi Muhammadiyah yang menaungi banyak rumah sakit Islam di seluruh Indonesia.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Ini Radio Online Khusus Lagu Indonesia
5 Kebiasaan Sehat di Tempat Kerja
Desain Vintage, Mulai Lemari Hingga Bingkai
Ketika Balita Bicara Alat Kelaminnya