Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Royal Weding Yogya Diberitakan Media Inggris

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Pasangan pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro melambaikan tangan kepada warga saat meninggalkan Keraton Yogyakarta untuk mengikuti kirab di Yogyakarta (23/10/2013). Selain kereta Kyai Jongwiyat yang ditunggangi pasangan pengantin, kirab ini diikuti oleh 12 kereta milik  Keraton Yogyakarta, 60 kuda, 240 prajurit tradisional Keraton. TEMPO/Suryo Wibowo.
Pasangan pengantin GKR Hayu dan KPH Notonegoro melambaikan tangan kepada warga saat meninggalkan Keraton Yogyakarta untuk mengikuti kirab di Yogyakarta (23/10/2013). Selain kereta Kyai Jongwiyat yang ditunggangi pasangan pengantin, kirab ini diikuti oleh 12 kereta milik Keraton Yogyakarta, 60 kuda, 240 prajurit tradisional Keraton. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, London - Upacara pernikahan putri keempat Sultan Hamengkubuwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu, 29 tahun, dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro menarik perhatian media massa di Inggris.

Media massa di Inggris, seperti Daily Mail, dalam laporannya menulis "Indonesia Celebrates Day Two of Sultan's Daughter Wedding" (Indonesia merayakan pesta pernikahan anak Sultan pada hari kedua), Selasa, 22 Oktober 2013. Satu hari sebelumnya, Daily Mail telah menurunkan laporannya dengan judul "Royal Wedding Fever Grips Indonesia as the Sultan's Fourth Daughter Prepares to Wed in Lavis Three-Day Affair." (Demam royal wedding di Indonesia selama tiga hari).

Dalam laporannya, dijelaskan pesta pernikahan putri bungsu Sultan di Indonesia itu digelar dengan sebuah upacara yang mewah. Selasa pagi, 22 Oktober 2013, Sultan Hamengku Buwono X dan Noto bertemu di Masjid Panepen di Istana Yogyakarta.

Lalu, Sultan membacakan ijab kabul pernikahan sampai Sultan dan Noto menandatangani surat resmi pernikahan. Upacara ini juga diikuti dengan upacara panggih yang berarti bertemu. Proses adat selanjutnya, Noto memecahkan telur dengan kakinya yang menandakan bahwa pasangan ini menuju fase baru kehidupan, untuk membangun sebuah keluarga baru. Lalu mempelai melakukan wijikan, ritual pengantin wanita membasuh kaki pengantin pria, melambangkan pengabdian seorang istri kepada suaminya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laporan itu juga menjelaskan kalau kedua mempelai bertemu dalam acara reuni sekolah tinggi dan menjalin kasih selama mereka menuntut ilmu di Universitas di Washington dan di New Jersey, Amerika Serikat. Daily Mail juga menampilkan banyak foto dalam beberapa proses adat yang dijalani kedua mempelai. 

DAILYMAIL | ALIA FATHIYAH

Berita Lain:
Vicky Prasetyo Senang Bisa Meng-Islam-kan Corrien 
Hadir di Pernikahan Sultan Yogya, Jokowi Pakai Jas 
Ini Penyanyi Mabuk Duit di YouTube Agnes Monica 
Luluhkan Hati Pacar Bulenya, Vicky Punya Jimat?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

1 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

37 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

42 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

46 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Prosesi Siraman Calon Pengantin Dhaup Ageng Pura Pakualaman

9 Januari 2024

Prosesi Siraman Dhaup Ageng Pura Pakualaman Selasa, 9 Januari 2024. Dok. Pura Pakualaman
Prosesi Siraman Calon Pengantin Dhaup Ageng Pura Pakualaman

Calon pengantin Dhaup Ageng atau pernikahan agung yang digelar Pura Pakualaman Yogyakarta menjalani prosesi siraman.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.