Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia-Austria Luncurkan Buku Pluralisme Agama

Editor

Mustafa moses

image-gnews
Sejumlah anak membawa obor dalam pawai malam Takbiran di Masjid Al Muhajirin, Kepaon, Denpasar, Bali (7/8). Pawai untuk menyambut Idul Fitri 1434 H itu diiringi dengan gamelan
Sejumlah anak membawa obor dalam pawai malam Takbiran di Masjid Al Muhajirin, Kepaon, Denpasar, Bali (7/8). Pawai untuk menyambut Idul Fitri 1434 H itu diiringi dengan gamelan "Blaganjur" yaitu gamelan khas Bali untuk menjalin kerukunan umat Islam-Hindu. ANTARA/Nyoman Budhiana
Iklan

TEMPO.CO, Wina - Indonesia dan Austria meluncurkan buku berjudul 'Pluralisme Agama dan Kebebasan Beragama'. Buku ini merupakan hasil simposium dan dialog antar agama yang dilaksanakan antar kedua negara.

"Buku ini merupakan puncak dari proses panjang diskusi dari berbagai elemen agama," kata editor buku tersebut, Fatimah Husein, Wina, 1 November 2013.

Pertemuan atau dialog antar berbagai tokoh agama kedua negara, kata Fatimah, sudah dimulai sejak 2008 di Amsterdam, Belanda. Yang kemudian dilanjutkan pada 2009 di Wina, Austria. Lalu di Yogyakarta September 2010.

Setelah itu, ditandanganani pernyataan bersama antara kedua negara soal kerjasama di bidang keagamaan ini. Penandatanganan join statement disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dan Presiden Heinz Fisher.

Setelah itu, beberapa dialog keagamaan juga kembali digelar di Bali pada September 2012 dan Wina Februari 2013. "Kami bekerja dalam tenggat waktu yang singkat untuk menyusun buku ini," ujar Fatimah, yang juga pengajar di IAIN Yogyakarta tersebut.

Editor lainnya, Stefan Hammer mengaku senang diluncurkan buku tersebut. Pasalnya buku itu berisi berbagai tulisan dari beberapa pemikir dan tokoh keagamaan dari kedua negara. "Ini merupakan aset tersendiri bagi buku ini," kata Stefan yang juga profesor Fakultas Hukum Universitas Wina ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa tokoh Indonesia yang turut menyumbangkan tulisannya adalah Azyumardi Azra, Zainal Abidin Bagir, Franz Magnis Suseno, dan Lidya Tandirerung. Dari Austria terdapat beberapa tulisan Ingeborg Gabriel, Albert Groiss, Wolfgang Muller-Frank, dan Martin Rupprecht.

Acara peluncuran berlangsung sederhana di Kedutaan Besar Indonesia di Wina, Austria, yang diisi dengan presentasi dari kedua editor dan diskusi. Turut juga hadir Direktur Jenderal Kebijakan Kebudayaan Kementerian Luar Negeri Austria, Martin Eichtinger dan Duta Besar Indonesia untuk Austria Rachmat Budiman.

Menurut Martin, buku Pluralisme Agama tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah Austria dalam bidang keagamaan. Pemerintah Austria, kata Martin, akan tetap mendorong dilakukannya dialog-dialog keagamaan yang bisa menghasilkan situasi yang damai antar agama. "Semoga apa yang ada dalam buku ini bisa menjadi best practice di masa depan," kata Martin.

TITO SIANIPAR (WINA)

Berita Terpopuler
Penjelasan Garuda Soal Ulah Roy Suryo 
Roy Suryo Marah Lagi di Dalam Pesawat
Istri-istri Para Koruptor
Ulah Roy Suryo di Garuda Versi Ajudan  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

4 hari lalu

Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri mengheningkan cipta, untuk menghormati para korban serangan di tempat konser Balai Kota Crocus di Moskow, pada hari pemungutan suara mengenai resolusi Gaza yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan yang mengarah ke gencatan senjata permanen.  gencatan senjata berkelanjutan, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, di markas besar PBB di New York City, AS, 25 Maret 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?


Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

5 hari lalu

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.


Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

8 hari lalu

Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional

Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

8 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

8 hari lalu

Iron Dome (sistem pertahanan udara) Israel mencegat rudal yang diluncurkan dari Lebanon selatan, dekat Kiryat Shemona, di Israel utara, 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Israel Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

9 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

10 hari lalu

Warga berkumpul di lokasi gedung rusak yang diduga oleh media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, 1 April 2024.  REUTERS/Firas Makdesi
Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.


Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

10 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Kementerian Luar Negeri Desak Dewan Keamanan PBB Bertindak atas Situasi di Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah menyusul Iran dan Israel yang sedang berkonflik.


Top 3 Dunia, Geger Iran Serangan Balasan ke Israel

10 hari lalu

Top 3 Dunia, Geger Iran Serangan Balasan ke Israel

Top 3 dunia pada 14 April 2024, didominiasi berita serangan balasan Iran ke Israel dengan menembakkan ratusan drone serta rudal


Konflik Iran dan Israel, Kementerian Luar Negeri Imbau WNI di Timur Tengah Waspada

10 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Konflik Iran dan Israel, Kementerian Luar Negeri Imbau WNI di Timur Tengah Waspada

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI yang tinggal di Iran, Israel dan Palestina untuk waspada, mengingat adanya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.