TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak merupakan generasi yang menentukan nasib bangsa pada masa depan. Untuk itu, sebagai generasi penerus, mereka perlu diberikan sebuah pembekalan dalan menghadapi era ke depan. Diperlukan pembentukan karakter bagi generasi penerus ini dengan memberikan pembelajaran bagi mereka.
Karakter anak-anak akan terbentuk dengan baik jika dalam proses tumbuh kembang mereka mendapatkan cukup ruang untuk mengekspresikan diri secara leluasa. Ada tiga aspek yang harus mampu kita persiapkan bagi generasi Indonesia yang kuat, melalui mengasuh, membimbing serta menyediakan perlindungan, mengasah emosi, dan membangun kecerdasan intelektual serta spiritual, dan buku merupakan salah satu fasilitas yang dapat membantu pembentukan hal tersebut.
Menurut Dra Woro Titi Haryanti, M.A., Deputi Perpustakaan Nasional menyebutkan bahwa minat baca anak-anak Indonesia masih sangat kecil dibandingkan dengan anak-anak lain di wilayah Asean. Persoalannya bukan pada keinginan membaca, tapi pada kondisi perpustakaan yang masih belum memadai, apalagi di wilayah terpencil yang jauh dari jangkauan.
“Bukan karena persoalan pada animo, tetapi kurangnya buku-buku yang ada di perpustakaan umum, terutama di daerah terpencil. Sementara kalau di kota besar, minat baca tersebut sudah tumbuh dengan baik,” ujarnya dalam jumpa pers Pengumuman Lomba Bercerita, pekan lalu di Jakarta.
Woro mengatakan, "Buku harus menjadi sahabat bagi keluarga Indonesia. Dengan menjadikannya sahabat keluarga, akan menumbuhkan minat membaca buku," ujarnya. Dan demi menggiatkan serta menumbuhkan minat baca, Woro mengajak semua lapisan berperan dalam hal ini.
"Memang menjadi tanggung jawab pemerintah dengan melakukan berbagai kegiatan yang dicanangkan sebagai bentuk ajakan, terutama bagi para pelajar untuk meningkatkan minat membaca," kata Woro.
Dia menyebutkan melalui berbagai cara, mulai dari perpustakaan keliling, perpustakaan kapal, dan perpustakaan motor keliling. Menumbuh kembangkan agar menjadi masyarakat yang gemar membaca di berbagai daerah, serta diskusi buku-buku yang menarik," kata Woro.
Dengan mengajak dan melibatkan berbagai tokoh juga menjadi strategi Perpustakaan Nasional untuk menumbuhkembangkan minat baca bagi siapa saja, terutama keluarga Indonesia. Dalam hal ini, Perpustakaan Nasional juga menghadirkan tokoh masyarakat Guruh Soekarnoputra yang didapuk sebagai Ketua Perpustakaan Nasional Surabaya.
HADRIANI P
Topik Terhangat
Roy Suryo Marah di Pesawat | Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo |
Berita Terpopuler
Ibu Mendengkur Berisiko Melahirkan Bayi Kecil
Kini Saatnya Cetak Digital Kuku
Ari Kartika Kenalkan Taman Bermain Khas Indonesia
Alergi Parah Tak Mematahkan Semangat Guru Ini
Anak Sehat Juga Bisa Kena Komplikasi Flu