TEMPO.CO, Jakarta - Siapa bilang waria hanya bisa menjajakan diri di jalan? Waria juga sekolah tinggi dan berkreasi. Yang terakhir diwakili lewat sosok Shuniyya Ruhama H., waria berkerudung yang menulis buku Jangan Lepas Jilbabku.
Shuniyya menjadi alumni Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, jurusan sosial politik dengan predikat cum laude. Ia menyelesaikan bangku kuliah dalam waktu 3 tahun 40 hari. Setelah lulus dari SMA Negeri 4 Yogyakarta pada 2000, dia melanjutkan kuliah ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia mengambil jurusan sosiologi di Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Politik.
"Senang saja ambil sosiologi, bisa belajar banyak, ada ekonomi, sosial manajemen, hubungan kerja," kata Shuniyya kepada Tempo.
Setelah lulus, Shuniyya pun mantap memutuskan untuk tidak mencari pekerjaan. "Kampus UGM itu tempat pemimpin, bukan bersaing untuk mendapatkan pekerjaan," kata dia.
Idealnya, sebagai lulusan dari salah satu kampus terbaik, maka dia harus menjadi contoh dalam menciptakan lapangan kerja. "Bukan sebaliknya. Tapi semua itu kembali lagi ke pilihan setiap orang," kata dia. (Baca: Waria Yogya Merasa Lebih Solid dari Gay Atau Lesbi)
Shuniyya kini fokus menjalankan bisnis produksi kain batik. Sejak 2010 dirinya telah memiliki empat tempat pembuatan batik, yakni di Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, dan Kota Pekalongan.
Ada 70 pembatik yang dihidupinya. "Sebaik-baiknya manusia yang bisa bermanfaat bagi yang lain," ujarnya. Secara akademis, Shuniyya menyadari bahwa ilmu yang ia dapatkan saat kuliah tidak terpakai saat ini. "Tapi, secara praktis, ilmuku sangat aplikatif dan bisa terpakai terutama untuk menghadapi klien," katanya.
AISHA
Berita Terpopuler
500 Nasabah Anak Bermain Dalam Beragam Profesi
Nasib Khotimah Tak Seindah Bulu Mata Syahrini
Survei: Penggunaan Antibiotik Karena Mitos
Gen Telomere Pria Pengangguran Lebih Pendek