TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat belakangan ini semakin sering mendapat tontonan di televisi tentang pertunjukan hipnotis. Umumnya pertunjukan itu melibatkan para artis. Sehingga wajar saja jika masyarakat berpikir bahwa hipnotis hanyalah hiburan semata.
Namun nyatanya, hipnotis benar-benar memiliki dampak pada otak yang bisa diukur secara ilmiah. Menurut psikiater dari Universitas Stanford Amerika, David Spiegel, lewat pindai otak akan terlihat adanya peningkatan aliran darah pada seseorang yang dihipnotis.
Bagian otak manusia terdiri atas materi hitam dan putih. Namun ketika dihipnotis, bagian yang mengalami peningkatan aliran darah tersebut akan lebih mencolok dibandingkan dengan area di sekitarnya. “Ini merupakan bukti ilmiah bahwa ada sesuatu yang terjadi di otak ketika hipnotis berjalan. Sesuatu yang biasanya tidak terjadi,” kata Spiegel, seperti dikutip dari laman Daily Mail.
Dia menambahkan bahwa ada "implikasi medis yang luar biasa" dari hipnotis. Dengan terapi hipnotis, atau yang lebih dikenal dengan hipnoterapi, seseorang mampu mengelola rasa sakit dan kecemasan mereka sendiri. Hipnoterapi juga mampu menghilangkan fobia.
Meskipun demikian, Spiegel tidak menyalahkan acara hipnotis yang marak di televisi. Namun, ia berharap agar masyarakat juga bisa memandang hipnotis sebagai seni dan terapi penyembuhan, bukan hanya sekadar cara untuk mempertontonkan hal bodoh atau bersenang-senang.
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Berita Terpopuler
Kenapa Makin Tua Jadi Makin Gemuk?
Kurangi Memakai Gadget Saat Makan Bersama
Pagi Bukan Waktu Terbaik buat Minum Kopi
Mantan Model Tuangkan Inspirasi Hijab dalam Buku