Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Ragukan Riset Penderita Skizofrenia

Editor

Hari prasetyo

image-gnews
Pasien masalah kejiwaan (Skizofrenia). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Pasien masalah kejiwaan (Skizofrenia). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO , Bandung: Pemerintah meragukan hasil penelitiannya sendiri soal jumlah penderita gangguan jiwa berat, skizofrenia, di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, jumlah penderitanya 400 ribu orang atau menurun dibanding riset sejenis pada 2007.

"Kami mempertanyakan riset kemarin (2013) sebab kenyataannya tidak demikian," kata Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, Eka Viora, di Bandung, Kamis, 27 Maret 2014.

Jumlah penderita skizofrenia atau umum disebut awam sebagai orang gila, dari data riset kesehatan 2007, sebanyak dua orang dari 1.000 penduduk. Pada 2013, prevalensi skizofrenia menyusut menjadi 1,7 per 1.000 orang. "Tidak tahu apakah turunnya karena metode riset yang berbeda," ujar Eka di sela Konferensi Nasional Psikiatri Komunitas 2014.

Jika mengacu pada prevalensi badan kesehatan dunia (WHO) sebesar satu persen, diperkirakan jumlah pasien skizofrenia di Indonesia sekitar 2,6 juta orang.

Skizofrenia adalah penyakit kronis yang membuat penderita kesulitan memproses pikirannya sehingga muncul halusinasi, sulit berinteraksi dengan orang dan kenyatan. Penanganan yang tepat bisa menyembuhkan pasien secara sempurna.

Di luar masalah angka riset itu, pelayanan kesehatan jiwa sejauh ini diakuinya masih lemah. Sebanyak 96,5 persen penderita gangguan jiwa berat itu tidak mendapat layanan memadai di rumah sakit pada 2005. Selebihnya memilih berobat ke dukun atau pengobatan alternatif.

Pelayanan yang selama ini bertumpu ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) juga diakui belum merata.  Jumlah RSJ sekarang se-Indonesia ada 46 milik pemerintah dan swasta, hanya di 26 provinsi,  katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Kesehatan berusaha mengatasi masalah layanan kesehatan gangguan jiwa itu dengan pemeriksaan berjenjang mulai dari dokter pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit daerah, hingga rumah sakit pusat, kata Eka. Mereka juga menyertakan kesehatan jiwa dalam Jaminan Kesehatan Nasional. Walau begitu, jumlah dokter spesialis kejiwaan (psikiater) di Indonesia masih minim.

Ketua Seksi Psikiatri Komunitas Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, Suryo Dharmono, mengatakan saat ini baru ada 720 orang psikiater se-Indonesia. Jumlahnya akan bertambah 150 orang dari dokter umum yang kini sedang mengambil spesialis kejiwaan.  "Per tahun dilantik 25-30 psikiater baru," ujar Suryo.



ANWAR SISWADI

Berita Terpopuler
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?

Miripkah Kecelakaan MH370 dengan Adam Air?

I Love You, Ucapan Terakhir Pramugara MH370

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

3 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

10 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

13 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

16 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

21 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).