Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pria Cenderung Abaikan Gangguan Makan  

image-gnews
msnbc.msn.com
msnbc.msn.com
Iklan

TEMPO.CO, London - Pria muda dengan gangguan makan tidak mendapat cukup bantuan dan dukungan yang mereka perlukan. Alasannya, mereka memiliki persepsi bahwa gangguan makan adalah penyakit perempuan, demikian diungkapkan oleh para ilmuwan.

Sebuah studi di Inggris mengungkapkan bahwa pria kurang terdiagnosis dan kurang penanganan untuk masalah anoreksia dan masalah gangguan makan lainnya. Padahal, jumlah mereka mencapai 25 persen dari keseluruhan kasus.

Para pekerja kesehatan di bagian layanan mempunyai peran penting dalam mengidentifikasi gangguan makan pada pria muda, demikian diungkapkan laporan pada BMJ Open seperti dikutip situs BBC edisi 8 April 2014. Dikatakan juga bahwa pria mengalami tekanan untuk mempunyai citra tubuh yang ideal.

Para ilmuwan dari University of Oxford dan University of Glasgow mewawancarai 39 orang muda berusia 16 hingga 25 tahun, termasuk 10 pria, mengenai pengalaman mereka saat didiagnosis, menjalani pengobatan, dan dukungan untuk masalah gangguan makan. Dari hasil tersebut diketahui bahwa pria muda dengan gangguan makan tidak terdiagnosis, tidak mendapatkan pengobatan, dan tidak diteliti.

Hal ini salah satunya dikarenakan pria itu sendiri tidak paham dengan gejalanya, meskipun mereka tidak makan untuk beberapa hari atau terobsesi dengan jumlah kalori yang dimakan, kata para peneliti.(Baca: Facebook-an Bisa Picu Gangguan Makan)

"Temuan kami menunjukkan bahwa pria kemungkinan mengalami masalah, khususnya dalam mengenali diri sendiri mengalami gangguan makan sebagai akibat dari konstruksi budaya dalam gangguan makan yang menyebutnya sebagai suatu yang unik dan didominasi oleh wanita," kata Dr Ulla Raisanen dan Dr Kate Hunt.

Salah seorang pria menduga bahwa gangguan makan hanya dialami oleh gadis remaja yang rentan. Sedangkan yang lainnya mengira bahwa gangguan makan adalah sesuatu yang hanya dialami para gadis. Yang lain mengatakan bahwa mereka sering menunggu sangat lama untuk mendapatkan surat rujukan dari spesialis dan kadang-kadang terjadi kesalahan diagnosis.

Dokter umum dan profesional lainnya seperti guru adalah kunci utama dalam meningkatkan pemahaman para pria mengenai gangguan makan dengan mengubah konsep yang keliru, ujar para ilmuwan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pria sendiri didorong untuk membicarakan hal tersebut dengan orang lain dan mengontak profesional kesehatan untuk mendiskusikan yang sedang dialaminya, kata Dr Raisanen.

Gangguan makan di antaranya adalah anoreksia nervosa, bulimia nervosa dan kebiasaan makan yang berlebihan. Mengomentari hasil riset tersebut, Leanne Thorndyke dari Beat, sebuah lembaga sosial yang berkecimpung dalam masalah gangguan makan, mengatakan masyarakat yang lebih luas berada dalam tekanan atas citra tubuh.

"Tekanan pada berat tubuh dan citra tubuh menjangkau lebih banyak orang, termasuk pria," kata Thorndyke. Tekanan lain datang dari majalah-majalah dengan selebriti dan model pria yang mempunyai citra tubuh yang ideal.

"Remaja dan pria dewasa cenderung ingin mempunyai otot yang lebih kuat, berbeda dengan idealnya wanita," kata dia. Di lain pihak, serbuan citra di media dari berbagai sudut pandang setiap hari adalah sesuatu yang dulu tak pernah ada.

BBC | ARBAIYAH SATRIANI

Berita Terpopuler:
Selfie Tanda Tak Percaya Diri
Gadis Kecil Ini Menderita Penyakit Mata Langka
Tidur Siang Bantu Proses Belajar Balita
Teknologi Mengancam Keharmonisan Keluarga

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

31 Agustus 2017

Ilustrasi alpukat. Shutterstock
Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

Alpukat dikenal kaya dengan kandungan lemak baik dan potasium, mineral yang ampuh menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.


Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

8 Agustus 2017

Ilustrasi membuang makanan. Kortsleht.ee
Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

Makanan yang saat ini terbuang di Eropa misalnya, dapat memberi makan 200 juta orang.


Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

8 Agustus 2017

Mahasiswa Unsoed Ciptakan Biodiesel dari Biji AlpukatMemanfaatkan biji alpukat untuk kebutuhan energi di masa depan.Foto Ilustrasi(Komunika Online)
Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mencoba membuktikan apakah alpukat bermanfaat untuk otak.


Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

1 Agustus 2017

Ilustrasi buah dan sayur. shutterstock.com
Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

Ahli kesehatan menegaskan tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.


BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

3 Juni 2017

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito memberikan keterangan terkait mi Bikini (bihun kekinian) yang disita BPOM saat konpers di Jakarta, 8 Agustus 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan
BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

Ketua BPOM Penny Kusumastuti Lukito memaparkan adanya penurunan jumlah makanan yang tidak memenuhi ketentuan dari BPOM secara nasional.


Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

21 April 2017

Ilustrasi buah Mangga. ANTARA/Moch Asim
Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

Indonesia dan Thailand bekerja sama mengembangkan teknologi pascapanen untuk buah-buahan.


Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

2 Maret 2017

Ilustrasi cabai. TEMPO/Tony Hartawan
Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

Disperindag Provinsi Jawa Timur bersama dengan BBPOM Surabaya telah melakukan investigasi atas cabai impor asal Cina dan India.


Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

1 Februari 2017

Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono meninjau mobil laboratorium keliling milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan di halaman Balai Kota, Jakarta, 1 Februari 2017. TEMPO/Lani Diana
Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

Dengan begitu, kata Sumarsono, pemerintah dapat mendeteksi makanan yang mengandung racun dan bahan berbahaya.


Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

12 Desember 2016

Ilustrasi buncis. shutterstock.com
Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

"Makanan kaya protein berbasis kacang-kacangan mengandung serat lebih banyak daripada daging babi dan sapi"


Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

18 November 2016

Bir di toko minuman dan merchandise di Waterloo, Belgia. TEMPO/Nurdin Kalim
Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

Belgia terkenal memiliki ratusan bir berbeda tetapi tidak sebanding dengan ragi yang digunakan untuk membuatnya, sekitar 30.000 disimpan di es