TEMPO.CO, Jakarta - Kebutuhan untuk mendesain rumah menjadi gaya hidup yang diminati masyarakat urban di Ibu Kota. Tak percaya? Datanglah ke Jakarta Convention Center, JCC, Senayan, Jakarta Selatan, yang berlangsung Kamis-Minggu, 17-20 April 2014.
Dalam acara pameran keramik, desain interior dan kebutuhan peralatan rumah 2014, banyak diminati dan dikunjungi pasangan suami-istri muda serta para single atau lajang yang ingin menata rumah atau apartemennya.
"Mencari inspirasi, ada rencana akan mengubah penataan apartemen saya. Pingin yang gayanya seni tapi klasik dan asyik buat tempat tinggal menghabiskan waktu setelah penat bekerja. Apalagi saya lajang dan tinggal sendiri di Jakarta, maklum perantau, semua keluarga di Medan," kata Alma, jurnalis sebuah stasiun televisi yang mengunjungi acara pameran ini.
Alma tertarik mengunjungi sten Centro Keramik Batu Alam. Di sten ini, ia sibuk memilih keramik dengan alami nan klasik yang akan digunakan untuk mengganti desain dinding apartemennya. "Lihat ini saya suka keramik bermotif batik parang Yogya dan keramik berkode Armani yang akan saya pilih untuk mendandani ruang tamu dan ruang tidur," kata Alma, 38 tahun.
Memang di tempat ini menampilkan kreasi baru dengan meluncurkan keramik bermotif batik parang dari Yogyakarta. Keramik ini apabila dipegang akan terasa jelas tekstur dari setiap garis motif batik tersebut.
Menurut Jusmery Chandra, Presiden Direktur PT Puri Kemenangan Jaya dan pengelola Centro Keramik, mengatakan, "Kami memang memerlukan waktu sekitar setahun untuk mengadakan riset keramik hingga melahirkan dengan motif batik parang," ujarnya pada Kamis, 17 April 2014.
Jusmery menerangkan pada motif batik ternyata cukup mendapat sambutan dan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Dalam acara pameran ini, pengunjung yang datang ke stennya juga berlimpah. (Baca: Keramik Vietnam Ancam Produk Lokal)
"Mungkin karena motifnya menarik, batik keramik tampak seperti lebih nyata, berpola, timbul (emboss), dan terkesan ekslusif. Kalau untuk pasangan muda atau para lajang masa kini yang mendambakan suasana nyeni, klasik dan tetap ngegaya, pilihannya ya keramik batik parang," kata dia.
Dijelaskan Jusmery dalam proses pembuatan motif batik keramik ini, memang menggunakan pembatik terkenal untuk membuat motif ini. "Dan pilihannya batik parang yang dianggap motifnya memiliki fislosofi sebagai simbol ketajaman berpikir, keberanian, dan jiwa pemimpin."
Namun, dalam tradisi Jawa atau Yogyakarta motif parang termasuk ragam hias larangan yang artinya hanya raja dan kerabatnya yang diizinkan memakai motif ini. Selain itu, kata Jusmery, motif batik parang juga menyimbolkan status sosial pemakainya di dalam lingkungan kerajaan.
"Ada parang barong yang merupakan paling besar dengan ukuran di atas 20 sentimeter untuk besarnya garis putih. Kami juga membuat keramik motif ini. Karena kami percaya meski orang Indonesia modern, tetap menyukai sesuatu yang klasik, nyeni, dan unik."
Jusmery mengatakan ke depannya mungkin semua motif batik yang ada di berbagai daerah di Indonesia akan ditampilkan dalam keramik. Sejauh ini, pihaknya masih melakukan penelitian untuk mengembangkan dan menciptakan keramik bermotif batik dari daerah lain. "Akan dibuat secara bertahap, karena kami ingin menyajikan keramik dalam sentuhan gaya hidup dan kebudayaan Indonesia seperti batik."
Dia mengatakan untuk ukuran batik keramik 30 x 60 sentimeter. Dan untuk motif batik parang ini dominan berwarna cokelat dan krem, serta ada garis putih. “Tapi kami juga mengeluarkan warna lain, jadi satu motif ada tiga hingga empat warna yang kami siapkan,” kata dia.
Jusmery menjelaskan pemakaian atau penggunaan keramik motif batik parang bisa dipasang sebagai lantai, di dinding ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, di kafe, ruang makan, atau dinding kamar mandi.
Dan wanita berkulit putih dan berambut panjang ini mengatakan daya tahan untuk keramik motif ini bisa tahan hingga 15 tahun. "Yang menarik, selain efisien, hemat, kalau kotor tinggal dilap dengan kain setengah basah. Enggak perlu perawatan khusus yang susah, sangat sederhana," katanya.
Selain keramik bermotif batik parang juga ada pilihan lain seperti keramik Armani, Bottega, dan Dior yang merupakan maestro dan jenis pertama yang menjadi andalan karena memakai nama fashion branded dunia. "Kami anggap keramik sebagai gaya hidup jadi mesti dikaitkan dengan dunia mode, kebudayaan, dan inspirasi yang cantik."
HADRIANI P.
Berita Terpopuler
Jakarta Kota Standar Hidup Mahal
Perbedaan Susu Kedelai untuk Balita dan Dewasa
Daftar Zat Makanan Pemicu Alergi
Survei Membuktikan Jakarta Serba Mahal