TEMPO.CO, New York - Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa tekstur makanan mempengaruhi pilihan diet seseorang. "Kami meneliti hubungan antara makanan yang terasa di mulut dengan jumlah makanan yang kita makan, jenis makanan yang kita pilih dan sebarapa banyak kalori yang kita kira sudah kita makan," kata penulis hasil riset, Dipayan Biswas dan Courtney Szocs dari University of South Florida.
Dalam sebuah eksperimen, partisipan diminta untuk mencoba makanan yang teksturnya lembut, keras atau kasar dan mereka diminta memperkirakan jumlah kalorinya. Dalam tes yang lain, para relawan diminta untuk melihat dan memberikan penilaian atas sejumlah iklan televisi, dan membayangkan kalau hal tersebut adalah tes. Namun mereka juga diberi sepotong brownies sebagai ucapan terima kasih. Sebagian dari partisipan juga ditanya jumlah kalori dalam brownies tersebut.
Seperti diberitakan situs Health Day edisi 16 April 2014, sebagian partisipan menerima brownies bertekstur lembut sementara yang lain diberi brownies yang renyah. Orang-orang yang ditanya tentang kalori saat mereka juga mengkonsumsi kalori tersebut memakan lebih banyak brownies yang renyah ketimbang yang lembut.
Sebaliknya, kata para peneliti, mereka yang pikirannya tidak berfokus pada kalori cenderung untuk makan lebih banyak brownies bertekstur lembut. "Pemahaman mengenai tekstur makanan bisa mempengaruhi persepsi kalori, pilihan makanan dan jumlah konsumsi, yang bisa membantu konsumen membuat pilihan makanan yang lebih sehat," ungkap para peneliti.
HEALTH DAY | ARBAIYAH SATRIANI
Berita Lain:
Ayah Olga Syahputra Bilang Anaknya Baik-baik Saja
The Amazing Spider-Man 2 Tayang, Film Nasional Ketar-ketir
Ini Perasaan Sarah Carter Main Film di Indonesia