TEMPO.CO, Surabaya - Direktur Avian Influenza-zoonosis Research Centre Universitas Airlangga, Chairul Anwar Nidom, memperkirakan khasiat teh putih (Excellent Gamboeng White Tea) mampu mencegah serangan virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Menurut dia, teh putih mengandung senyawa semacam catechin yang membedakannya dengan teh umum. "Senyawa ini menghambat perlekatan dengan sel reseptor sekaligus menstabilkan respons imun tubuh, salah satunya interferon," kata Nidom kepada Tempo, Senin, 5 Mei 2014.
Nidom pernah melakukan riset dengan menggandeng PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) untuk mengembangkan teh putih sebagai antiviral virus flu burung. Setelah diberi seduhan teh putih, kata Nidom, virus flu burung pada manusia strain Indonesia, yaitu H5N1, tidak tumbuh lagi.
Untuk penyakit flu burung, kata Nidom, efektifitas teh putih ada pada seduhan kedua dan ketiga. Dari hasil riset flu burung tersebut, Nidom melihat kemungkinan khasiat teh putih untuk menangkal infeksi virus MERS. "Hasilnya sangat menjanjikan. Jadi bisa digunakan untuk jemaah umrah atau haji," katanya.
Namun, untuk memastikan keampuhan teh putih dalam menangkal virus MERS, Nidom mengatakan harus ada serangkaian riset resmi. Sebab, dia belum menemukan virus MERS dan riset vaksin MERS. Juga pada seduhan ke berapa teh putih efektif menangkal virus MERS. "Teh putih ini efektif setelah seduhan pertama. Artinya ampasnya jangan dibuang, tapi dituang air panas lagi dan diminum," ujarnya.
Dalam riset, ada kandungan antioksidan teh putih yang sangat tinggi, yakni setara dengan kandungan antioksidan 12 gelas jus jeruk. Kandungan antioksidan diperoleh dari pengolahan pucuk atau tunas teh yang masih kuncup yang tidak melalui proses oksidasi polifenol.
DIANANTA P. SUMEDI
Terpopuler:
Korban Sodomi Emon Bertambah Jadi 73 Anak
Briptu Eka Menikahi Polisi Anti-Narkotik
Gubernur Alex Tertawa Dikabarkan Ditahan BC LA