Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Tanda Depresi di Usia 20-an  

image-gnews
Foto ilustrasi. Dok: StockXpert
Foto ilustrasi. Dok: StockXpert
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun masih dalam kelompok muda, bukan berarti mereka yang berada pada usia 20-an bebas dari stres, seperti stres karena pekerjaan, jodoh, atau dunia perkuliahan. Hal-hal ini akan membuat suasana hati kelompok dewasa muda menurun dengan drastis.

Berada dalam masa peralihan dari remaja menuju dewasa bukanlah hal yang mudah. Jika tidak disikapi dengan benar, tentunya masalah akan menjadi pemicu stres yang berujung pada depresi. Oleh sebab itu, kelompok usia muda harus bisa mengenali gejala stres agar bisa terhindar dari depresi.

Berikut tujuh indikasi depresi pada usia 20-an, seperti dituturkan Dr. Stuart Goldman, seorang psikiater anak dan remaja di Rumah Sakit Boston, Amerika Serikat, kepada Live Science, Kamis, 8 Mei 2014.

1. Kurang menikmati aktivitas.
Jika seseorang mulai kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan, itu merupakan pertanda depresi. Dewasa muda mungkin masih sering pergi keluar dengan teman-teman. Namun, jika mereka mulai menarik diri, merasa tidak nyaman jika pergi bersama dan lebih suka menikmati waktu sendiri, maka hal itu harus diwaspadai.

2. Kurang motivasi
“Orang yang depresi akan mudah putus asa,” kata Goldman. Dewasa muda yang depresi akan merasa energinya terus menurun dan mudah lelah sehingga mereka sulit untuk sekadar beranjak dari tempat tidur atau menjalani kegiatan yang biasa.

3. Kurang konsentrasi
Dewasa muda terindikasi depresi jika kepalanya dipenuhi pikiran negatif dan pandangan pesimis sehingga menjadi tidak fokus dan ragu-ragu dalam mengambil keputusan penting dalam hidupnya, seperti pilihan tentang karier, pindah ke kota baru, memperoleh kemandirian finansial, dan mengejar hubungan romantis.

4. Terbangun pagi
Kelompok usia 20-an berada dalam kondisi tertekan jika mereka sering terbangun tengah malam dan tak dapat tidur kembali. Goldman menjelaskan, orang yang depresi memiliki kelainan pada kadar kortisol dan hormon stres sehingga memengaruhi jam tidur mereka.

5. Kurang minat pada seks
Kelompok usia 20-an yang sudah menikah tentu masih punya gairah seks yang tinggi. Jika mereka tiba-tiba saja tidak memiliki minat akan hal ini, mungkin ia tengah dalam kondisi depresi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Perubahan berat badan
Penderita depresi bisa mengalami perubahan berat badan yang cukup drastis. Orang yang depresi cenderung kehilangan nafsu makan mereka.

7. Konsumsi alkohol dan obat-obatan
Untuk menghilangkan rasa sakit dan kesepian akibat depresi, kelompok dewasa muda akan berpaling kepada alkohol dan obat-obatan sebagai pelarian.  Untuk mengatasi masalah ini, Goldman menyarankan, akan lebih baik jika mereka menjadikan teman atau pasangan sebagai pelarian. Memiliki seseorang yang dekat terbukti mampu mengenali masalah hingga akhirnya mampu mengatasi masalah.

ANINGTIAS JATMIKA | LIVE SCIENCE

Terpopuler

Elken Spirulina Mengandung 46 Nutrisi
Ini Alasan Olivia Zalianty Suka Menyelam
Itang Yunasz Gelar Peragaan Busana di Tanah Abang


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?


Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Sekotak sayuran dipajang di kebun seluas 900 meter persegi di atap pusat pemilahan pos,  di Paris, Prancis, 22 September 2017. Kebun ini menanam buah-buahan, sayuran, tanaman aromatik dan obat-obatan. REUTERS/Charles Platiau
Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.


Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Ilustrasi anak mengukur tinggi badan. answcdn.com
Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.


Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Ilustrasi pasangan mengecat rumah. shutterstock.com
Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.


Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Ilustrasi Keracunan
Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.


Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.


Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.


Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Ilustrasi Ibu menyusui. Shutterstock
Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.


Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.


Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kucing bernama Sam ini memiliki bulu berwarna hitam yang mirip alis. Sepintas ia terlihat seperti karakter kartun yang lucu. Berikut sejumlah kucing dengan corak bulu yang lucu dan unik. Boredpanda.com
Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?