TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa para perempuan dapat kehilangan berat badannya setelah hubungan dengan pasangan berakhir (patah hati).
Menurut penelitian yang dilakukan sebuah perusahaan suplemen diet, Forza, setelah satu bulan mengalami patah hati, berat badan perempuan bisa turun sebanyak 2,27 kilogram.
Kesimpulan ini didapat setelah Forza melakukan survei pada seribu perempuan. Hasil survei menemukan 77 persen perempuan cenderung lebih ramping saat lajang (tak berpasangan) dan dua pertiga mengaku kehilangan berat badan setelah hubungan dengan suami atau pacar mereka berakhir.
Para ahli percaya alasan dari hal ini karena umumnya perempuan berencana mengakhiri hubungan dengan pasangan berbulan-bulan sebelumnya. Mereka pun menjadi lebih cepat menyesuaikan untuk hidup sebagai seorang lajang setelah putus dengan pasangannya.
Bagi perempuan yang mengambil keputusan putus dengan pasangan, mereka juga kurang mengalami pergolakan emosional. "Semua penelitian Forza menunjukkan kehidupan lajang adalah obat penurun berat badan terbesar. 'Kau dibuang' bisa sangat menyakitkan, tetapi sebagian orang terutama perempuan butuh percikan untuk mengubah gaya hidup," ujar Direktur Forza, Lee Smith, seperti dilansir Female First.
Namun hal yang tidak mengejutkan dari penelitian ini adalah tiga perempat perempuan mengaku berat badannya bertambah ketika menjalani hubungan yang serius. Mereka mengatakan berat badannya bertambah sekitar setengah kilogram setelah menjalin hubungan dengan pacar selama tiga bulan.
ANT | ALIA
Terpopuler:
Kata Korut, Obama seperti 'Monyet Hitam'
Arab Saudi Temukan 32 Kasus MERS Baru
Pasukan Rezim Suriah Kuasai Homs Sepenuhnya