TEMPO.CO, Jakarta - Air mata merupakan simbol kesedihan, kehilangan, atau kebahagiaan. Ternyata, bila dibesarkan dengan mikroskop, bentuk-bentuk air mata berbeda-beda, tergantung penyebab kemunculannya. Rose-Lynn Fisher, seorang fotografer, melakukan penelitian tentang topografi air mata demi menemukan perbedaan ini.
Berawal dari rasa penasaran, Fisher melakukan studi terhadap 100 air mata yang difoto melalui mikroskop dengan cahaya standar. Air mata yang ia kumpulkan berasal dari berbagai sebab, seperti kesedihan, kegembiraan, frustasi, penolakan, tertawa, menguap, menghadapi masalah, melahirkan, dan memotong bawang. Ia juga menggunakan air matanya sendiri.
"Air mata adalah media bahasa yang paling utama. Mereka menjadi bukti bahwa kehidupan batin tidak ada batasnya," kata Fisher dalam blognya, www.rose-lynnfisher.com.
Saat diamati dengan mikroskop, air mata terlihat memiliki beberapa komposisi dasar. Meskipun kebanyakan air mata mengandung air, di dalammya juga terdapat protein, mineral, hormon, antibodi, dan enzim.
Namun, meski komposisinya sama, bentuk masing-masing air mata berbeda-beda. Misalnya pada air mata yang muncul saat tertawa sampai menangis, komponennya terlihat menyebar dan abstrak. Begitu pun dengan rasa duka, air mata harapan, dan kenangan.
Adapun air mata dari pengalaman berbentuk lebih rapat dan teratur. Bentuk yang serupa juga terlihat pada air mata saat mengiris bawang, tapi lebih menyerupai daun atau serpihan salju.
"Seolah-olah masing-masing air mata kita memiliki pengalaman sendiri di dalam mikrokosmos," kata Fisher.
RINDU P HESTYA | ROSE-LYINNFISHER.COM
Berita Lain:
Rancangan Victoria Beckham Hanya untuk yang Setipe
Tujuh Cara Hadapi Pasangan yang Depresi
WHO Belum Tetapkan Kondisi Darurat Soal Virus MERS