TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangkaian Fashion Extravaganza di Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2014, peragaan busana dari Ali Charisma menjadi gaungnya.
Pada Senin, 19 Mei 2014, bertempat di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, perancang yang sudah memiliki banyak jam terbang di dunia internasional ini, mempersembahkan peragaan tunggal berjudul The Butterfly and Crow.
Peragaan dibuka dengan kemunculan para wanita yang mengenakan gaun malam bersiluet seksi sambil membawa lilin berjalan di sekitar panggung.
Kali ini, Ali mempersiapkan peragaan busana tunggalnya dengan matang. Demi menguatkan peragaannya, Ali melengkapi dengan tata rias wajah dan rambut, aksesori sepatu dan tas kecil cantik yang digunakan para modelnya. Kemudian, Ali juga menyelaraskan koreografi dan musik pengiring sesuai dengan tema rancangannya.
"Ada penyempurnaan pada tema kali ini untuk memamerkan busana evening wear dari empat musim, yakni summer, spring, winter, dan autumn. Saya menafsirkan keseimbangan yin dan yang melalui empat musim tersebut," kata perancang berambut ikal ini. (Baca: Gaya Urban Romantik Ali Charisma)
Lebih jauh keseimbangan yin dan yang ini merupakan sosok perempuan modern yang berani tampil sesuai dengan karakternya. "Ada dua pilihan yakni feminin dan yang rapuh mengagumi feminin. Benang merah dari keduanya mengalami kekuatan perempuan yang sejajar dengan pria yaitu sama-sama kuat, percaya diri, dan berani tampil beda," ujar dia.
"Secara keseluruhan siluet menggambarkan wanita dengan karakter kuat, aneka warna cerah dan gelap dengan bahan yang berat," ujar dia.
Ali memadukan kepang modern dan poni sisi dan natural dengan make-up yang smokey eyes yang membuat koleksinya secara keseluruhan maskulin dan feminin tampil bersamaan.
Koleksi ready to wear deluxe ini sudah diekspor sejak tahun 2005 hingga sekarang. Sekitar 80 persen karyanya dijual di mancanegara seperti Australia, negara di Timur Tengah, Italia, Spanyol, Libanon, Yunani, Singapura, Korea, Hongkong, dan negara dari Rusia.
HADRIANI P.
Berita Terpopuler
Anak dan Remaja Kini Rentan Kena Masalah Jiwa
Menikmati Pertemuan Anggur dan Keju
Nostalgia Kuliner di Kampoeng Tempo Doeloe
Batik Minang Persembahan Stephanus Hamy