TEMPO.CO, Jakarta - Gaya berpakaian kemeja putih memang sudah sering dikenakan para pria dan menjadi baju favorit. Taruna Kusmayadi kepada Tempo, Senin, 19 Mei 2014, di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengatakan sejak dulu kemeja putih merupakan busana favorit kaum Adam dan selalu ada tersedia di dalam lemari.
"Warna putih itu mengandung netral, mandiri, dan klasik. Kalau dikenakan para pria memang akan lebih memperlihatkan sosok kelelakiannya," kata dia.
Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini mengomentari gaya berbusana para capres-cawapres, Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta, yang Senin, 19 Mei 2014, mendeklarasikan diri berkemeja putih di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, dan di Rumah Polonia, Jalan Cipinang, Cempedak, Jakarta Timur
"Saya sih cuma bisa senyum. Ayolah, enggak juga segitunya harus bikin seragam. Pada masa politik sekarang semuanya harus berkemeja putih. Halo.., ke mana saja? Dari dulu juga sudah banyak orang mengenakan kemeja putih," kata dia. (Baca: Capres Berkemeja Putih, Poppy: Tidak Fashionable)
Pria yang biasa disapa Nuna ini menuturkan capres-cawapres dengan berkemeja putih seolah ingin menunjukkan niat suci, bersih, dan memegang amanah. Nuna hanya bisa tersenyum geli dan merujuk berbagai kasus-kasus besar yang pernah terjadi di Indonesia seperti korupsi, pembunuhan, pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan sebagainya, yang para pelakunya banyak berkemeja putih.
"Kalau dibilang diplomasi mode kemeja putih, enggak pas deh. Lihat ada banyak kejahatan white crime atau kejahatan kerah putih karena memakai kemeja putih alias busana yang dikenakan para eksekutif muda. Nah ini artinya apa, pakai kemeja putih ya nyolong alias kriminal juga," ujarnya gregetan.
Nuna berharap janji dan komitmen yang diucapkan kedua capres-cawapres yang akan unjuk diri pada pemilu 9 Juli mendatang justru yang harus harus dari hati yang dilaksanakan dengan serius dan sungguh-sungguh.
"Jangan gunakan pakaian. Seolah berkemeja putih berarti suci, pemegang amanah, padahal faktanya tidak demikian," ujar dia.
Pria berkepala plontos ini menilai diplomasi mode seperti itu cuma kemasan saja untuk menarik perhatian. "Yang utama dan lebih penting dibutuhkan rakyat adalah kerja, bukan yang model begini," kata dia.
HADRIANI P.
Berita lain:
Capres Berkemeja Putih, Poppy: Tidak Fashionable
X-Men Days of Future Past, Perbaiki Kisah Mutan
Clooney Minta Matt Damon Dampingi Pernikahannya
Apresiasi 100 Tahun Ismail Marzuki