Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Es Krim Bisa Perbaiki Mood?

image-gnews
Affogatto Pannacotta di Pannacotta Etc, Pacific Place, Jakarta. Panna cotta ini disajikan di dalam cangkir berisi krim dan disiram dengan kopi espresso hangat dan saus karamel. TEMPO/Ifa Nahdi
Affogatto Pannacotta di Pannacotta Etc, Pacific Place, Jakarta. Panna cotta ini disajikan di dalam cangkir berisi krim dan disiram dengan kopi espresso hangat dan saus karamel. TEMPO/Ifa Nahdi
Iklan

TEMPO.COMinnesota – Anggapan bahwa jenis makanan tertentu bisa mengubah suasana hati atau mood seseorang rupanya hanya mitos. Demikian yang dipaparkan psikolog dari Universitas Minnesota, Amerika Serikat.

Dikutip dari Live Science, Ahad, 25 Mei 2014, dalam studinya, peneliti Heather Scherschel Wagner meminta partisipan untuk memilih makanan yang mereka pikir akan membuat mood mereka merasa lebih baik, seperti cokelat dan es krim.  Selain itu, mereka juga diminta untuk memilih makanan yang mereka sukai, meski mereka berpikir bahwa makanan itu tidak akan memperbaiki suasana hati mereka.

Setelah itu, partisipan diminta menonton video berdurasi 20 menit yang memicu perasaan sedih, marah, dan takut. Lalu, partisipan dibagi tiga. Kelompok pertama diminta makan makanan yang dianggap penyelamat mood, kelompok kedua diminta makan makanan yang mereka sukai, dan kelompok ketiga diminta tidak makan apapun. Percobaan pun diulang. Kali ini, para partisipan menerima makanan yang berbeda dari percobaan pertama.

Hasilnya, tiga menit kemudian, terlepas dari makanan apa yang mereka makan atau bahkan tanpa makanan sama sekali, mood mereka akan kembali membaik. Jadi, baik makan es krim, cokelat, makanan favorit, maupun tak ada makanan sama sekali, tak akan memengaruhi perbaikan mood seseorang.

“Kami sangat terkejut dengan hasil ini,” kata Wagner. Sebelum penelitian ini, para peneliti percaya bahwa ada sesuatu dalam makanan yang akan mengubah mood seseorang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun demikian, studi ini baru diujikan di dalam laboratorium. Wagner tidak bisa menjamin bahwa temuan ini akan berlaku pada seseorang yang mengalami berbagai stres, terutama stres berat, di dunia nyata.

Yang jelas, temuan yang dipresentasikan dalam jurnal Association for Psychological Science ini mengimbau agar seseorang tidak cepat-cepat beralih ke makanan tidak sehat dan tinggi kalori ketika berada dalam suasana hati yang buruk.

ANINGTIAS JATMIKA | LIVE SCIENCE

Berita Lainnya
4 Gerakan Tubuh yang Tingkatkan Kemampuan Otak
Bermanfaat, Terapi Stem Cell Masih Diperdebatkan 
Manfaat Stem Cell untuk Sembuhkan Penyakit 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

5 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

10 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

12 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

13 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

16 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

16 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

16 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

21 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).