TEMPO.CO, Jakarta - Gaya merupakan identitas seseorang. Jika calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mencirikan dirinya dengan kemeja kotak-kotak, calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, tampil dengan busana safari epaulette lengkap dengan empat sakunya.
Tak ada yang istimewa dengan penampilan keduanya. Pengamat mode dan gaya hidup, Sonny Muchlison, bahkan menilai kedua calon presiden tersebut kurang kreatif dalam menunjukkan simbol pencitraannya dalam berpenampilan.
Jokowi kurang kreatif karena kembali mengenakan kemeja kotak-kotak setelah mengenakan kemeja putih. "Jokowi kurang percaya diri kalau menganggap Prabowo menirunya memakai baju putih. Menyamakan warna belum bisa dikategorikan meniru kecuali jika menyamai bentuk bajunya," kata Sonny kepada Tempo, Ahad, 1 Juni 2014.
Lain halnya dengan Prabowo yang memilih mengenakan safari dengan alasan terinspirasi dari Soekarno. Namun, menurut Sonny bentuk tubuh Prabowo dinilai tidak pas dibalut safari. "Safari lebih pas dikenakan oleh orang yang bertubuh tegap seperti Soekarno, kalau dikenakan Prabowo kurang pas karena bertubuh gemuk," Sonny menjelaskan.
RINA ATMASARI
Baca juga:
Jokowi Ubah Gaya demi Raih Suara
Salat Jumat, Pakaian Prabowo-Suryadharma Seragam
Berita utama
SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral
Disebut 'Kapal Karam', SBY: Saya Panglima Tertinggi
Hashim Pernah Keluhkan PKS di Forum Usindo