TEMPO.CO, New York - Tahukah Anda, para wanita akan merasa lebih menarik jika mereka menggunakan produk pengharum tubuh atau parfum. Arti penting parfum ini terungkap dalam sebuah penelitian.
"Aroma yang menyenangkan dan daya tarik wajah berintegrasi dalam satu evaluasi emosional," kata Janina Seubert, seorang cognitive neuroscientist dan mantan peserta program postdoctoral di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia. Hal ini mengindikasikan sebuah wilayah umum di otak yang memproses hal-hal yang berkenaan dengan saraf.
Riset yang dipublikasikan di Plos One ini melibatkan 18 orang dewasa muda. Dari jumlah tersebut, dua pertiganya adalah perempuan. Partisipan diberi gambar foto delapan wanita dan mereka diminta untuk menilai daya tarik gambar-gambar tersebut. Mereka juga diminta untuk menyebutkan usia wanita dalam foto-foto tersebut. (Baca: 10 Parfum Berkelas, Kesukaan Wanita seperti Atut)
Pada saat partisipan melihat foto tersebut, satu dari lima wewangian berbeda diembuskan. Aroma wewangian tersebut--yang menggabungkan minyak ikan dan minyak mawar--berbeda, dari bau sedap hingga tak sedap. Partisipan juga diminta untuk menilai aroma yang mereka cium, apakah menyenangkan atau tidak.
Hasil riset yang dikutip situs Health Day edisi 3 Juni 2014 ini menunjukkan aroma sedap berpengaruh langsung pada penilaian daya tarik para wanita dalam foto. Sementara tanda visual usia seperti kerutan lebih terkait dengan persepsi usia yang lebih tua. Namun aroma ternyata memainkan peran penting. Menurut para peneliti, aroma yang menyenangkan mendukung petunjuk tanda visual usia. (Baca: Bahaya di Balik Harumnya Parfum)
Jadi, wajah yang lebih tua akan tampak lebih tua dan yang wajah yang lebih muda akan tampak lebih muda. Sebaliknya, aroma yang tidak menyenangkan memperlemah efek ini. Sebagai akibatnya, wajah-wajah yang lebih muda dan lebih tua tampak lebih dekat dengan usia sebenarnya.
"Temuan ini mempunyai efek implementasi yang mengagumkan dalam hal betapa aroma yang sedap bisa membantu mendukung penampilan natural dalam pergaulan sosial," kata peneliti lain, Jean Marc-Dessirier, ketua peneliti dari Unilever. "Langkah berikutnya adalah melihat apakah temuan ini juga mempunyai pengaruh yang sama pada wajah pria."
HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI
Terpopuler:
KPK Cegah Teman Dekat Ibas Yudhoyono
Tujuh Gereja di Cianjur Diancam Ditutup Paksa
Foto Topless Dikecam, Scout Willis Tidak Menyesal
Jakarta Bertabur Artis Bintang Dunia Juni Ini
PDIP: Tak Ada Perwira TNI di Tim Sukses Jokowi