TEMPO.CO, Jakarta - Alat kontrasepsi begitu penting untuk meningkatkan kualitas hidup para wanita dan keluarganya. Alat ini tidak hanya akan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, namun juga mengurangi jumlah aborsi.
Tak hanya itu, penggunaan kontrasepsi dapat membantu mengatur pendapatan keluarga dengan menjarangkan kehamilan dan membuka jalan bagi kaum wanita untuk bekerja.
"Alat kontrasepsi juga terbukti menurunkan angka kematian ibu dan bayi lebih rendah dengan menjaga jarak kelahiran dan menentukan jumlah anak yang akan dilahirkan. Saat ini jumlah kematian ibu di Indonesia masih tertinggi se-ASEAN," kata Profesor Biran Affandi, Sp.OG, anggota Dewan Kontrasepsi Asia Pasifik (Asia Pacific Council on Contraception), saat dihubungi di Jakarta pada 3 Juni 2014.
Dari sekian banyak alat kontrasepsi yang tersedia sekarang ini, pilihan bisa berbeda kefektivitasannya berdasarkan umur. “Pada dasarnya semua kontrasepsi bisa dipakai semua orang tergantung kebutuhannya," katanya.
Menurut dia, penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implan, vasektomi, dan tubektomi harus lebih banyak digalakkan. Penggunaan alat kontrasepsi yang bersifat jangka panjang ini menjadi kebutuhan utama untuk menekan laju pertambahan penduduk.
Dibandingkan dengan pil atau suntik, alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD atau implan memang kalah populer. Menurut data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, saat ini jenis alat kontrasepsi yang paling banyak dipilih adalah KB suntik (48,2 persen) dan pil 27,9 persen.
"Padahal kontrasepsi jangka panjang sangat dianjurkan untuk mereka yang ingin menjarangkan kehamilan atau tidak ingin menambah jumlah anak lagi. Kontrasepsi ini praktis dan memiliki efektivitas cukup tinggi," katanya.
Alat kontrasepsi implan saat ini sudah tersedia dalam bentuk satu batang sehingga lebih praktis. Alat berbentuk batang berukuran kurang dari 3 sentimeter ini akan dimasukkan ke kulit bagian dalam lengan untuk mencegah kehamilan selama tiga tahun.
"Jika diimplankan secara benar, metode kontrasepsi implan ini memiliki efektivitas sampai 99 persen dengan tingkat kegagalan hanya 1 dari 100 wanita yang menggunakannya," ujar Biran.
Menurut dia, implan merupakan alat kontrasepsi yang praktis dan efektif. Dengan implan, tidak ada lagi faktor lupa dan sangat cocok untuk wanita yang tak bisa menerima asupan hormon estrogen tambahan. Alat kontrasepsi implan satu batang sama efektifnya dengan IUD atau spiral.
"Ini adalah salah satu metode kontrasepsi efektif jangka panjang. Implan efektif mencegah kehamilan selama tiga tahun. Tingkat kegagalan lebih sedikit dibanding IUD. Sementara alat KB berupa pil dan suntikan sifatnya jangka pendek dan kerap gagal, karena faktor lupa," ujarnya.(Baca : Kontrasepsi Jangka Panjang, Kurang Diminati Perempuan)
Alat kontrasepsi jangka panjang juga lazim digunakan di negara lain. Menurut data National Survey of Family Growth yang dirilis beberapa waktu lalu, para peneliti menemukan bahwa sekitar 60 persen wanita Amerika Serikat (AS) menggunakan metode kontrasepsi yang efektif.
Sebuah studi baru bertajuk "Effectiveness of Long-Acting Reversible Contraception” oleh Winner et al, di New England Journal of Medicine menyebutkan, sekitar 50 persen kehamilan yang tidak diinginkan di AS disebabkan oleh pemilihan kontrasepsi yang tidak konsisten dan tidak benar.
Para peneliti juga mencatat bahwa penggunaan kontrasepsi jangka panjang reversible seperti implan atau IUD jauh lebih umum di negara-negara maju selain AS.
Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, juga melihat efektivitas alat kontrasepsi implan satu batang lebih efektif dibandingkan dengan alat kontrasepsi lain yang sama-sama punya metodologi jangka panjang lain seperti IUD atau spiral. Selain lebih efektif, implan satu batang lebih mudah dipasang.
EVIETA FADJAR
Berita lain:
Hal yang Akan Terjadi Jika Jins Tak Pernah Dicuci
Ditabrak Kereta, Direktur BNPB Kritis
Rekening Dana Kampanye Jokowi Hanya Tiga
SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk
PKB Bangkalan Bantah Dukung Prabowo
Gelar 'Revolusi Wangi' Trio Lestari Tanpa Jokowi
10 Langkah Menjaga Ginjal Tetap Sehat