TEMPO.CO, Jakarta - Farah Angsana, perancang busana kelahiran Medan, 9 Februari 1971, dikenal pandai menciptakan rancangan elegan. Alumnus Central School of Fashion di London ini menetap di Zurich, Swiss, namun sering bolak-balik ke New York, pusat mode dunia selain Paris, Milan, dan London.
Di New York, ia memenuhi keinginan para pelanggannya yang kebanyakan berasal dari kalangan sosialita. Di antaranya Carrie Underwood, Eva Longoria, Paula Abdul, Holly Robinson Peete, Olivia Wilde, Alicia Silverstone, Dania Ramirez, Anne Hathaway, Emmy Rossum, Mary Elizabeth Winstead, dan Blake Lively.(Baca :Farah Angsana, Berkat Kembang Tahu Rasa Leci)
Pada 2003, dia membuat pagelaran koleksi busana laki-laki di Paris. Setelah itu, dia mengambil jeda. Bisnis pakaian prianya tidak berjalan seperti harapan. Namun bisnis pakaian perempuannya tetap mendapat tempat di pasar Timur Tengah.
Pada 2006 dia hanya berfokus pada baju perempuan. Sejak 2008 diarutin mengikuti New York Fashion Week. Menurut Farah, New York memiliki karakteristik berbeda dengan Paris. New York erat kaitannya dengan bisnis, sedangkan Paris adalah soal keindahan dan seni. Karyanya terdapat di Amerika Serikat, selain di butik-butik khusus di Bahrain, Dubai, Kuwait, London, dan beberapa kota di Italia.
Ia menganggap dirinya tak sekadar berkiprah secara internasional. "Saya tidak go international, I am international," katanya. "Saya adalah desainer kelahiran Indonesia dengan kemampuan internasional."
Ia mengikuti suaminya ke Swiss 20 tahun lalu. "Saya istri yang baik, tapi ibu rumah tangga yang buruk. Saya memulai jadi desainer dengan membuat sketsa di dapur. From the kitchen to Paris Fashion Week," katanya.
Ia mulai rutin mengikuti berbagai pekan mode dunia untuk memperkenalkan karya-karyanya. Diakui Farah, aktivitas ini berat dijalani pada tahun pertama.
"Dalam satu atau dua tahun saya tidak menjual apa pun. Hanya mengeluarkan banyak uang. Ini bisnis fashion yang brutal, terlihat glamor dari luar saja. Ketika Anda membicarakan bisnis, harus jadi diri Anda sendiri, tak perlu berpura-pura baik," katanya.
Ini diakuinya sebagai masa-masa suram. "Sebagai manusia, pasti menjalaninya. Apa sih yang mudah dijalani? Tapi saya memotivasi diri untuk lebih baik lagi," katanya.
Farah pernah tampil di beberapa pagelaran mode dunia, seperti New York Fashion Week, Paris Fashion Week, dan Zurich Fashion Week. Sebagai seorang desainer, Farah dikenal dengan karyanya yang berupa rancangan gaun malam dan bridal.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Kontes King & Queen Edutography 2014
Peringatan di Bungkus Rokok Bisa Pengaruhi Remaja
Kenali Penyebab Kerusakan Ginjal
Pameran Seragam dan Busana Kerja 2014