Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Lebih Bugar, Lebih Pintar

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi anak bermain musik. TEMPO/Yosep Arkian
Ilustrasi anak bermain musik. TEMPO/Yosep Arkian
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Satu penelitian terbaru mengungkapkan bahwa anak-anak yang secara fisik lebih bugar ternyata punya kemampuan bahasa yang lebih baik ketimbang rekan-rekannya yang kurang fit.

Para ilmuwan dari University of Illinois itu menemukan bahwa anak-anak yang kondisi tubuhnya bugar mempunyai otak yang lebih kuat dan lebih cepat dalam merespon sesuatu yang dibacanya. Hasilnya anak-anak itu mempunyai kemampuan membaca dan berbahasa yang lebih komprehensif.

"Riset kami menunjukkan bahwa fungsi otak pada anak-anak berbeda-beda tergantung kebugaran mereka. Artinya mereka bisa mengalokasikan sumber daya di otak dengan lebih baik terhadap aspek kognitif (berpikir) yang mendukung kemampuan membaca secara menyeluruh," ujar Charles Hillman, seorang profesor di bidang kinesiologi dan kesehatan komunitas di University of Illinois, seperti dikutip situs Health Day edisi, Jumat, 6 Juni 2014.


Para ilmuwan mencatat bahwa temuan mereka tidak membuktikan bahwa kebugaran fisik ada kaitan langsung dengan aktivitas elektrik di otak. Mereka menyatakan bahwa temuan tersebut menunjukkan penjelasan yang masuk akal tentang hubungan antara kebugaran seseorang dengan peningkatan kemampuan dalam tes tertentu yang berkaitan dengan fungsi otak.

"Semua yang kita ketahui adalah sesuatu yang berbeda mengenai anak-anak yang lebih fit dan kurang fit," kata Hillman. "Kini, apakah perbedaan itu disebabkan oleh kebugaran atau akibat variabel lainnya, baik kebugaran dan kemampuan memproses bahasa, kita belum tahu, tulis riset yang dipublikasikan di jurnal Brain and Cognition.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam melakukan penelitian, para iluwan menggunakan elektroda untuk mengukur aktivitas otak. Gelombang di otak dihubungkan dengan beragamnya tugas dari seseorang kepada yang lainnya. Mereka juga bergantung pada jenis aktivitas atau stimulus. Studi ini fokus pada gelombang otak yang ada kaitannya dengan pengenalan huruf dan tata bahasa.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler:
TKI Asal Brebes Disiksa Majikan di Singapura

Rel Ganda Kereta Duri – Tangerang Resmi Beroperasi 

Gudang Bekas Posko PDIP Meledak, 3 Orang Terluka 

2NE1: Jakarta Panas

Nasib Kontrak Freeport Ditangan Presiden Baru



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

18 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.