TEMPO.CO, Jakarta - Ibarat tinggal menghitung hari, pelaksanaan pemilu 9 Juli 2014 tinggal dua pekan saja. Sisa waktu yang tinggal sebentar itu merupakan pertarungan menarik untuk dua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
Dalam intuisi anak-anak indigo yang belum lama heboh mengenai calon Presiden Indonesia di YouTube, kebanyakan orang menilai manusia indigo memiliki intuisi yang tinggi sehingga penerawangannya tidak diragukan.
Adalah Irbariyatno, 48 tahun, yang juga memiliki intuisi yang sama, kepada Tempo pada Rabu, 18 Juni 2014, di rumahnya di kawasan Wedaru, Bogor, mengatakan pada dasarnya setiap anak indigo memiliki kelebihan pada penempatan sebuah frekuensi yang mempengaruhi perubahan alam semesta.
Pria yang biasa disapa Irbar yang sejak tahun 2006 banyak mengarahkan anak-anak indigo di Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya ini mengatakan capres nomor urut 1, yaitu Prabowo Subianto, dilambangkan dengan ruang hampa. Yaitu seekor Burung yang Gagah Perkasa hinggap di Pohon Beringin dengan harapan dia bisa menampakkan kegagahannya, semua potensinya.
Namun si burung ini lupa Matahari telah tenggelam, dan Bulan Bintang tidak tampak. Hanya kegelapan yang ada. Maka tidak banyak orang melihat kegagahan itu, bahkan arah Kiblat pun dia tidak kenali. Hanya kegalauan dan kekhawatiran yang ada padanya tentang hari esok.
Kicauannya pun hanya dikenali bagaikan Burung Hantu yang kedengaran menakuti anak-anak kecil yang tidak mau tidur pada malam hari. Bulan terbelah pun tidak menampakkan keadilan. Kesejahteraan pun hanya menjadi mimpi di dalam kegelapan. (Baca:Intuisi Indigo: Indonesia Hebat Ada di Diri Jokowi)
"Demikian kidung Anak Negeri yang tak dikenali yang bersuara atau intuisi indigo dari kaki Gunung Salak, Bogor," kata Irbar memaparkan bagaimana integrasi terjadi berupa partai-partai yang bergabung dan mendukung Prabowo dan Gerindra.
Burung yang Gagah adalah Partai Gerindra, sementara Pohon Beringin merupakan lambang Partai Golongan Karya. Matahari adalah Partai Amanat Nasional, dan Bulan Bintang adalah Partai Bulan Bintang. Arah Kiblat merupakan lambang Partai Persatuan Pembangunan (PP) dan Bulan terbelah merupakan lambang Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kalau memperhatikan secara keseluruhan, yang bergabung dengan Prabowo adalah mereka yang memiliki luka batin teramat berat. Lihat bagaimana Aburizal Bakrie, Mahfud Md., Suryadharma Ali, Anies Matta, Rhoma Irama, dan sebagainya. Mereka para tokoh dengan luka batin yang berat," kata Irbar.
Kemudian, berdasarkan intuisi keindigoannya, Irbar juga mengatakan tentulah orang-orang dan partai yang bergabung mendukung Prabowo akan berjuang keras dengan segala cara demi mencapai sebuah kemenangan. "Yang terjadi, ya, cara mereka dengan begitu ambisinya karena bisa dibayangkan bagaimana mereka yang memiliki luka batin terberat dan terparah akan mencapai tujuan dengan berbagai cara," katanya.
HADRIANI P. | RINA ATMASARI
Berita lain:
Intuisi Dimiliki Anak Indigo
Intuisi Indigo: Indonesia Hebat Ada di Diri Jokowi
Corelle Rilis Domino Piring Pertama di Indonesia
Kehati Luncurkan Anak Muda Peduli Lingkungan