TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan klien untuk cepat kurus juga kerap dihadapi Grace Judio-Kahl, CEO PT Shape UP Indonesia. "Klien yang datang semuanya pasti minta yang instan," kata Grace di ruang kerjanya di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan.
Perusahaan ini memiliki LightHOUSE, pusat pelatihan pola makan. Menurut dia, penyusutan lemak instan memang bisa dilakukan, tapi lemak juga cepat kembali tertimbun di tubuh karena pola makan dan gaya hidup yang tidak berubah.
Grace membuat LightHOUSE karena ingin mengubah persepsi penurunan berat badan yang instan. "Orang yang kelebihan berat badan itu sudah tahu sebab kegemukannya, tapi mereka tidak bisa mengendalikan penyebabnya," kata dia.
Penyebabnya adalah banyak memasukkan makanan dan sedikit mengeluarkan energi. Menurut dia, kontrol diri yang lemah terhadap makanan selalu menjadi kendala utama.
Mengontrol diri dan kebiasaan yang baik itu tidak bisa diselesaikan dalam hitungan hari. Grace berharap pasien yang datang dengan masalah berat badan mau mengikuti program LightWeight seharga Rp 4,8 juta untuk tiga bulan.
Dalam program ini, pasien diharapkan bisa berubah perilakunya. Kalau lulus setelah tiga bulan, klien bisa belanja bahan makanan yang benar, memilah masakan yang baik, memasak menu yang sehat, dan menjalani pola hidup yang benar.(Baca : Ragam Teknologi Melangsingkan Tubuh)
Waktu tiga bulan, menurut Grace, adalah batas minimal kebiasaan baru bisa dibentuk. "Kami sih maunya lebih, tapi kan sulit memantau mereka setiap saat. Mereka cepat bosan," kata dia.
Untuk menjalani program LightWeight, pasien dipindai dengan tes psikologi, kemudian dia akan belajar tentang gizi, terapi kontrol diri, kelas kebugaran, dan praktek lapangan di pusat jajanan. Ada tambahan terapi obat di awal program untuk menekan nafsu makan, untuk membakar lemak, dan untuk menghambat penyerapan karbohidrat serta lemak.
Michael Triangto, dokter spesialis kesehatan olahraga, juga menyarankan orang untuk mengubah perilakunya. Bila ingin menurunkan bobot tubuh, orang sebaiknya tidak kepincut pada hasil yang instan. Karena, kata dia, semakin drastis penurunan berat badan seseorang, peluangnya untuk kembali ke bobot semula semakin besar. “Pasien mesti ingat, semakin cepat satu hasil didapat, kemungkinan hasil itu hilang juga semakin besar,” kata dia.
HADRIANI P| QARIS TAJUDIN| CHETA NILAWATY| ISMA SAVITRI| DIANING SARI
Berita Terpopuler
Keluarga Soekarno Deklarasikan 5K untuk Jokowi-JK
Alasan Jay Subyakto Menantang Maut demi Jokowi
Jessica Alba Terkenang Paul Walker
Abdee Slank: Jokowi Itu Pembawa Harapan
Tudung Fatimah dari Syahrini