TEMPO.CO, Jakarta - Lebaran tinggal dua pekan lagi. Untuk ikut menyemarakkan ramadan dan hari raya Idul Fitri, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) bekerjasama dengan Mal Kota Kasablanka memberikan alternatif koleksi busana muslim melalui Ramadhan Runway 2015.
APPMI yang menjadi pioner, penggagas ide sekaligus memimpin acara ini menyajikan koleksi busana muslim karya perancang lokal.(Baca : Parekraf Dukung Pengembangan Busana Muslim)
"Event kedua kali ini menampilkan 21 busana muslim dari 21 perancang yang tergabung di APPMI," kata desainerTaruna Kusmayadi pada akhir pekan lalu di Jakarta.
Acara yang berlangsung mulai 9 Juli hingga 3 Agustus mendatang ini sengaja mencantumkan tahun 2015. Acara ini berisi beragam kegiatan antara lain fashion show, talkshow, pameran dagang, juga kompetisi make up dan hijab, didukung Sariayu Martha Tilaar.
Menurut Nuna, sapaan Taruna, acara ini bertujuan untuk mendorong para perancang yang tergabung di asosiasinya mengeluarkan koleksi terbaru hingga bentukan fashionnya hingga 2015, maka tahun tersebut lebih ditekankan. "Yang utama, kita mesti menyemangati para perancang lokal untuk selalu update dan memotivasi mereka berkarya lebih baik, kreatif dan inovatif," kata Nuna.(Baca : Pesona Ramadan Fashion Delight 2014 )
Nuna menilai kegiatan ini merupakan bentuk dukungan sekaligus dorongan kepada perancang Indonesia, baik anggota mau pun di luar anggota APPMI, yang bertujuan menghasilkan produk berdaya jual tinggi dan merek lokal yang kuat.
"Para perancang Indonesia mesti siap bersaing dan mejemput bola. Para perancang harus menghasilkan produk berdaya jual tinggi yang tidak meniru atau menduplikasi rancangan desainer lain. Saya yakin para perancang ini akan mampu menghasilkan merek lokal yang kuat di negerinya sendiri," kata Nuna.
Ramadhan Runway tahun ini diikuti oleh perancang khusus busana muslim maupun perancang busana lain. "Tahun lalu hanya sekitar 30 booth, sekarang jumlahnya dua kali lipat. Artinya ada animo dan pasar dari masyarakat antusias terhadap acara seperti ini," kata dia.
Sementara Luciana, Direktur Umum Pemasaran Kota Kasablanka mengatakan tahun lalu animo masyarakat terhadap acara ini sangat tinggi. "Tahun ini kenaikan peserta hingga 50 persen. Sebuah pertanda positif, meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap karya perancang lokal untuk momen Ramadan dan Idul Fitri," kata Luciana.
HADRIANI P
Berita Terpopuler:
Desainer Muda Indonesia Pamer Karya di Seoul
Bermain Game Turunkan Risiko Alzheimer
Cara Mudah Mengelola Marah
Akibat Pemalsuan, Ada Kebocoran Rp 65,1 Triliun
Produk Pelangsing Rentan Terhadap Pemalsuan