Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Ebola, Dunia Diserang 3 Penyakit Menular  

image-gnews
Petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Elwa, Monrovia, Liberia, 7 September 2014. Menurut WHO, separuh dari 300 pekerja kesehatan yang terkena Ebola meninggal dunia. DOMINIQUE FAGET/AFP/Getty Images
Petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Elwa, Monrovia, Liberia, 7 September 2014. Menurut WHO, separuh dari 300 pekerja kesehatan yang terkena Ebola meninggal dunia. DOMINIQUE FAGET/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor Tjandra Yoga Aditama pada Minggu malam, 21 September 2014, melalui surat elektronik menerangkan mengenai tiga penyakit menular lainnya yang kini menyerang dunia. Pembahasan ini dilakukan setelah ramainya pemberitaan tentang ebola di Afrika, MERS CoV di Timur Tengah, dan H7N9 di Cina. (Baca: Rumah Sakit Singapura Bangun Ruang Isolasi Ebola)

"Sebetulnya total ada enam penyakit menular melanda dunia. Setelah yang tiga tadi, ada tiga lagi penyakit lain," kata Tjandra, yang kini menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa di negara Amerika Serikat kini sedang dilanda wabah penyakit paru berat, yang diakibatkan Enterovirus D 68 (EV-D68). "Sejauh ini sudah ada 130 kasus dari 12 negara bagian di Amerika Serikat. Dan yang memprihatinkan, penyakit ini belum ada obat dan vaksinnya," kata Tjandra.

Untuk Indonesia dan beberapa negara di Asia, pria berkacamata ini menerangkan, "Ada penyakit akibat enterovirus, tapi EV 71 yang menyebabkan penyakit tangan kaki mulut (PTKM) atau hand foot mouth diseases (HFMD), dan bukan EV D 68."

Tjandra juga menerangkan, hingga September ini, ada setidaknya 15 anak di bawah 2 tahun yang meninggal di daerah Idlib di Suriah. "Kabarnya, di kota yang ada di sana sedang dilakukan imunisasi massal campak," ujarnya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO), kata Tjandra, (baca: Dokter Dadakan di Pesawat ‘Berupah’ Champagne) mengirim tim ke lapangan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dengan menurunkan tim pakar yang meneliti penyebab kematian anak-anak di Suriah. "Berdasarkan pengalaman berbagai negara, sejauh ini imunisasi dilakukan ke jutaan anak, maka imunisasi merupakan prosedur aman dan amat bermanfaat mencegah penyakit dan kematian si bayi dan anak. Hal ini dilakukan secara luas di dunia, termasuk di Indonesia," Tjandra menjelaskan.

Adapun penyakit yang ketiga adalah polio, yang terjadi di Kamerun. Oleh WHO, polio dinyatakan sebagai public health emergency of international concern (PHEIC).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Hal yang sama juga dilakukan pada ebola di Afrika Barat. Polio ini sudah menyebar pula ke Equatorial Guinea I. Jelas ada risiko penularan sehubungan dengan pengungsi Central African Republic (CAR)," kata Tjandra.

HADRIANI P.

Terpopuler
Buku tentang Kiprah Industri Kreatif di Indonesia

Karya Seniman Kapur di Kedai Kopi

Sebuah Katalog Lengkap 50 Kreator Bersinar Indonesia

Beludru dan Kekayaan Hati Warga Banyuwangi



Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

1 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

8 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

9 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

16 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?