TEMPO.CO, Balikpapan - Habitat anggrek hitam (coelogyne pandurata) terancam punah menyusul penurunan kualitas lingkungan di Cagar Alam Kersik Luwai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Habitat bunga anggrek hitam memang hanya bisa didapati di cagar alam Borneo yang memiliki kualitas hutan primer. "Bunga anggrek hitam memang hanya ada di Cagar Alam Kersik Luwai," kata Wakil Bupati Kutai Barat Didik Effendy, Senin, 29 September 2014.
Didik mengatakan kualitas populasi hutan Cagar Alam Kersik seluas 5 ribu hektare sudah mengalami penyusutan dibanding sebelumnya. Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan sejumlah area hutan alam yang usianya mencapai ratusan tahun. "Kebakaran terjadi karena kondisi kemarau panjang di Kalimantan," kata Didik.
Kerusakan hutan Cagar Alam Kersik Luwai, kata Didik, berdampak negatif terhadap habitat bunga angrek hitam yang menumpang hidup di pohon-pohon tua. Dia memperkirakan populasi bunga anggrek hitam saat hanya tersisa 15 persen atas total luas Cagar Alam Kersik Luwai.
Didik menyatakan Kabupaten Kutai Barat tidak mampu berbuat banyak guna menyelamatkan habitat angrek hitam ini. Pemerintah daerah tidak diperkenankan mengalokasikan anggaran guna mengantisipasi permasalahan kebakaran hutan yang kerap terjadi di Cagar Alam Kersik Luwai. "Kami tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran karena tidak ada akses jalan ke lokasinya. Badan Pengelola Cagar Alam Kersik Luwai hanya mengandalkan alokasi Kementerian Lingkungan Hidup saja," ujar dia.
Saat ini Didik hanya berharap adanya kelonggaran aturan agar pemerintah daerah punya kewenangan dalam menjaga lingkungan hutan hutan konservasi. Menurut dia, pemerintah daerah yang punya kepentingan langsung dalam menjaga kelestarian lingkungan cagar alamnya.
SG WIBISONO
Berita lain
Tetap Aksis dengan Gaya Bertopang Dagu
Diet Cacing Pita Populer di Kalangan Model
Bullying Tingkatkan Peradangan
6 'Manfaat' Kesehatan Jika Menjomblo