TEMPO.CO, Jakarta - Untuk kesembilan kalinya akan digelar pameran industri kecantikan, Indonesia Cosmobeauté, pada 9-11 Oktober 2014 di Jakarta Convention Center.
Pameran ini diikuti 220 peserta dari perusahaan industri kecantikan di 17 negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Bahrain, Belanda, Cina, Hong Kong, Indonesia, Inggris, Iran, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Thailand. Selain itu, ada dua negara yang baru pertama kali menjadi peserta, yakni Italia dan Spanyol. Italia diwakili Italian Trade Commission (ICE) dan Spanyol diwakili ICEX, yakni Spanish Cosmetics Toiletry and Perfumed Association.
Managing director penyelenggara Cosmobeauté Indonesia, Juanita Soeroakoesomah, menjelaskan bahwa pihaknya membantu perusahaan luar negeri dan lokal yang ada pada pameran tersebut. (Baca: Rahasia Kecantikan Angelina Jolie Terungkap.) "Kebanyakan peserta pameran itu levelnya usaha kecil menengah. Di pameran ini mereka bisa saling bertukar informasi, menjalin jaringan. Jadi posisi Cosmobeauté ini untuk membantu pebisnis industri kecantikan yang mau buka pasar di Indonesia dan juga pebisnis Indonesia yang mau buka bisnis di luar negeri," katanya akhir pekan lalu.
Berbagai workshop dan seminar gratis seputar industri kecantikan di Indonesia juga akan digelar. Para peserta pameran diharapkan membawa produk terbaru mereka dan memberi edukasi untuk para pengunjung seputar industri kecantikan di Indonesia. Yang berbeda dari pameran sebelumnya, kali ini Cosmobeauté lebih berfokus pada tren rambut dan juga tren riasan. (Baca: Perdesti Gelar Pameran Kecantikan Estetika)
Penata rambut profesional, Rudy Hadisuwarno, didaulat menjadi duta untuk Cosmobeauté. Menurut Rudy, ini bukan tentang dunia kecantikan spa saja, tapi keseluruhan. Dari jasa salon, edukasi, hingga produk yang baik. "Jasa baik butuh edukasi yang baik," katanya.
Mengenai kesiapan Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang masih menjadi tantangan di salon-salon dan industri kecantikan, Rudy mengatakan perlu ada lembaga sertifikasi untuk pendidikan kecantikan. "Tapi saat ini belum jadi syarat untuk membuka salon. Belum ada standar baku," katanya.
Satu gerai peserta dikenakan biaya sedikitnya US$ 300 untuk meter persegi. Pameran kecantikan ini menargetkan lebih dari 10 ribu pengunjung dalam tiga hari penyelenggaraan. Pameran ini juga digelar di Thailand, Myanmar, Malaysia, dan Vietnam.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Gaya Musim Semi di London
Gaya Batik Jokowi, Seperti Dongeng Itik Buruk Rupa
Tetap Aksis dengan Gaya Bertopang Dagu