Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stres, Penderita Obesitas Gampang Kena Penyakit

Editor

Isma Savitri

image-gnews
Ilustrasi Obesitas. Ilkekran.com
Ilustrasi Obesitas. Ilkekran.com
Iklan

TEMPO.CO, New York - Stres emosional berulang memicu respons biokimia yang lebih kuat pada orang-orang yang kelebihan berat badan. Hal ini meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti jantung dan diabetes tipe 2. Hal tersebut terungkap dalam sebuah penelitian terbaru, seperti dikutip dari situs Health Day edisi 26 September 2014.

Para ilmuwan menemukan bahwa orang gemuk yang berkali-kali stres mengalami peningkatan jumlah interleukin-6, sebuah protein yang menyebabkan peradangan pada tubuh, di dalam air liur. Adapun orang dengan berat tubuh normal tidak mengalami kenaikan level interleukin-6 saat berulang kali terpapar stres. (Baca juga: Dihina Gemuk, Bobot Penderita Obesitas Bertambah)

Peradangan terjadi karena interleukin-6 dikaitkan dengan sejumlah kondisi yang pada penderita obesitas meningkatkan sejumlah risiko. Misalnya, risiko terjadinya pengerasan arteri, diabetes tipe 2, kanker, dan penyakit penggemukan hati. "Karena obesitas, Anda sudah berisiko mengalami berbagai penyakit. Risikonya menjadi lebih buruk," kata Christine McInnis, peneliti dari Brandeis University, Waltham, Massachusetts.

Dalam dua hari berturut-turut, para ilmuwan menempatkan orang dengan berbagai ukuran tubuh dalam situasi stres. Misalnya, wawancara kerja yang tidak menyenangkan serta memberi mereka soal matematika lisan yang sulit. Selanjutnya, air liur mereka diambil untuk melihat apakah stres yang dialami mempengaruhi tubuh seseorang secara kimiawi.

Ternyata, orang kurus mempunyai level interleukin-6 lebih rendah dibanding penderita obesitas. Tetapi, baik mereka yang kurus maupun yang gemuk mempunyai jumlah respons biokimiawi yang sama terhadap stres pada hari pertama. Namun, pada hari kedua, orang dengan obesitas menunjukkan level interleukin-6 yang jumlahnya dua kali lipat dibanding hari pertama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal itu menunjukkan bahwa fisik penderita obesitas lebih terpengaruh oleh stres yang berulang dibandingkan dengan mereka yang berberat badan normal. "Hasil temuan tersebut menunjukkan penjelasan yang masuk akal ihwal peningkatan risiko penyakit terhadap orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas," kata Christopher Ochner, pakar obesitas dan nutrisi di Rumah Sakit Mount Sinai, New York. (Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Kanker Payudara)

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler:
Gaya Batik Jokowi, Seperti Dongeng Itik Buruk Rupa
Gaya Musim Semi di London
Tetap Aksis dengan Gaya Bertopang Dagu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

16 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.