TEMPO.CO, Jakarta - Ida Leman tampak sumringah menyambut para tamu yang mampir di gerai batiknya di Pasar Raya Blok M lantai dasar. Dalam acara pembukaan perhelatan Pasar Raya Tribute to Batik 2014 "Pasar Klewer Solo Pindah ke Jakarta" di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Oktober 2014, semua undangan turun ke lantai dasar yang menjadi gerainya di mal ini. (Baca: Sruti Respati Ajak Jokowi Nyanyikan 'Ayo Ngguyu')
"Senang melihat Hari Batik Nasional seperti hari ini, semua antusias dengan batik. Dan memang inilah busana nasional kita yang sudah ada sejak zaman dulu," kata Ida, yang kini juga jadi perancang busana muslim dan etnik.
Mantan artis kelahiran Padang, 16 November 1955, ini mengaku suka batik sejak zaman dulu. "Tahun 80-an ketika eranya sinetron Losmen, berperan sebagai Mbak Pur di sinetron ini, saya kenakan jarik batik dan kebaya. Di tahun itu saya sempat jadi ikon kebaya dan batik. Padahal aslinya, saya sudah kenakan batik sejak tahun 70-an," kata Ida Leman bangga.
Mantan istri sutradara mendiang Irwinsyah ini melanjutkan, "Saya akui, sebagai orang Padang, justru saya senang dan pencinta batik Jawa. Saya suka dengan batik Sorgan Solo atau Yogya, yang menurut saya sangat sarat makna dan filosofi."
Ida yang pernah membintangi film layar lebar November 1828 dan Titian Serambut Dibelah Tujuh ini mengatakan batik Jawa memiliki keindahan, tak hanya bicara rupa atau fisik kain. "Tetapi bicara filosofi. Proses pembuatan akan melengkapi keindahan dan kekayaan selembar kain batik Jawa," kata ayah aktor Mario Pratama Leman ini. (Baca: Mario Irwinsyah Jadi Gemuk-Kurus demi Peran)
Hari itu Ida bercerita, "Saya pakai batik Sorgan Solo ini karena asal comot. Bentuknya berupa baju kurung panjang, bisa dipadankan dengan sarung seperti sekarang jadi busana muslim. Tadinya, rencana pagi ini hadir di acara pengajian rutin kelompok kami, kebetulan seharusnya hari ini jadwalnya adalah di rumah Inggrid Kansil. Tapi pemberitahuan mendadak tidak jadi acara hari ini dan berlangsungnya bulan depan. Saya ditelepon butik di sini, ada acara peringatan Hari Batik Nasional, ya, sudah saya beralih ke acara ini. Pakai batik seadanya seperti sekarang," Ida menjelaskan.
Hari itu gerainya lumayan dipenuhi banyak tamu dan pengunjung yang khusus datang ke acara Hari Batik Nasional. "Senang melihat euforia batik begitu luas, jadi berasa seperti di Pasar Klewer, Solo, atau Pasar Beringharjo, Yogyakarta," kata Ida bahagia.
HADRIANI P.
Terpopuler
Cara Delevingne, Model Cantik Paling Berpengaruh
X2 Bangkit Dari Tidur
Ada Tujuh Saran Kecantikan dari Para Ahli
Bulgari Kembali Buka Gerainya di Plaza Indonesia