TEMPO.CO, Madrid - Sebuah studi baru dibuat untuk menganalisis dampak positif dan negatif minuman berenergi yang dikonsumsi atlet. Hasilnya, kinerja olahraga mereka memang meningkat 3-7 persen. Hanya, atlet berpotensi mengalami insomnia dan gugup beberapa jam setelah selesai berolahraga.
Konsumsi minuman berenergi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam kasus atlet, penggunaan sebelum berlatih meningkat. Lebih dari 50 persen atlet meminumnya selama latihan, bahkan sebelum bertanding.
Studi selama empat tahun ini dilakukan oleh para ahli dari Camilo José Cela Universitas. Studi ini meneliti atlet renang, basket, rugby, bola voli, tenis, hoki, dan panjat. Semua pemain dalam cabang-cabang tersebut biasanya menenggak tiga kaleng minuman berenergi sebelum memulai kompetisi.
Dalam penelitian, kinerja olahraga diukur menggunakan perangkat GPS yang menentukan jarak dan kecepatan jika itu cabang olahraga bersifat tim. Untuk atlet olahraga perorangan, peneliti menggunakan dinamometer dan potensiometer. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal British Journal of Nutrition ini menunjukkan kinerja atlet meningkat 3-7 persen.
“Atlet memang mengalami peningkatan, tapi tidak signifikan, khususnya pada intensitas yang lebih tinggi,” kata Juan Del Coso Garrigos, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Sciencedaily.com, Jumat, 3 Oktober 2014. (Baca : Cairan Elektrolit Membantu Badan Saat Sulit)