TEMPO.CO, New York - Perisakan di dunia maya (cyberbullying) dan pesan negatif yang mengarah pada orang-orang yang kelebihan berat badan atau obesitas sering terjadi di media sosial. Para ilmuwan, seperti dikutip situs Health Day edisi 3 Oktober 2014, menganalisis lebih dari 1,3 juta pesan yang mengandung kata fat (gemuk), obese (kegemukan), atau overweight (kelebihan berat badan).
Pesan-pesan tersebut diunggah ke situs media sosial Facebook, Twitter, Flickr, YouTube, forum, blog, serta sejumlah media sosial lain dari Januari hingga Maret 2012. Hasilnya, banyak beredar stereotip negatif, seperti guyonan tentang kegemukan, humor yang mencela diri sendiri, dan kecenderungan mengasingkan mereka yang kelebihan berat badan dan menderita obesitas.
Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal Translational Behavioral Medicine. Para ilmuwan terkejut melihat serangan verbal yang signifikan terhadap orang-orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, khususnya para perempuan. (Baca juga: Stres, Penderita Obesitas Gampang Kena Penyakit)
Berdasarkan hasil riset, Twitter dan Facebook mempunyai persentase yang tinggi dalam hal jumlah pesan negatif. Sedangkan blog dan forum lebih memberikan informasi yang bermanfaat mengenai topik terkait dengan berat badan, termasuk saran untuk makan sehat dan mengatur berat badan. (Baca juga: Kelebihan Antibiotik Bikin Anak Obesitas)
Penulis riset, Wen-ying Sylvia Chou dari US National Institutes of Health, mengatakan para penyedia jasa kesehatan perlu lebih peduli terhadap tipe aktivitas online. Terutama soal bagaimana penganiayaan yang terjadi berbeda di antara media sosial, serta pengaruhnya pada perilaku publik. "Materi di Twitter dan Facebook didominasi oleh sentimen penghinaan, menunjuk stigmatisasi berat badan, sementara di blog dan forum lebih aman," kata Chou.
Media sosial diharapkan tidak menjadi tempat merisak orang gemuk, melainkan lingkungan yang suportif. Lebih lanjut Chou mengatakan media sosial bisa digunakan untuk melawan aktivitas negatif mengenai kelebihan berat badan dan obesitas. Misalnya, kampanye program anti-cyberbullying. Bentuknya bisa berupa gerakan selebritas mengirimkan imbauan mengenai bahaya menghina seseorang dalam kaitan dengan berat badannya.
HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI
Berita lain:
Jokowi: Tak Ada Jatah Menteri Koalisi Merah Putih
Adian Napitupulu Yakin Dana Kampanye Balik Modal
Ricuh Unjuk Rasa, 21 Anggota FPI Tersangka
Kenali Enam Tanda Wanita yang Butuh Seks
Adian: Anggota DPR Terima Rp 90 Juta per Bulan