TEMPO.CO, Karanganyar - Kementerian Kesehatan berencana mengembangkan budi daya jenis tanaman purwaceng di lereng Gunung Lawu, tepatnya di kawasan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, tanaman yang berkhasiat meningkatkan gairah seks untuk pria ini bisa tumbuh dengan baik di daerah itu.
"Jamu dari tanaman purwaceng banyak dicari oleh masyarakat," kata Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Indah Yuning Prapti di Karanganyar, Sabtu, 11 Oktober 2014.
Besarnya minat masyarakat membuat tanaman perdu tersebut banyak dicari oleh para produsen jamu. Selama ini tanaman tersebut banyak ditemukan di dataran tinggi Dieng. "Tapi sekarang Purwaceng sudah menjadi tanaman yang langka, termasuk di Dieng," kata Indah. Dia menambahkan, "Bahkan sudah ditetapkan menjadi jenis tanaman yang dilindungi." (Baca: Pentingnya Aktivitas Seksual Untuk Pria)
Perusahaan jamu yang menggunakan tanaman purwaceng sebagai bahan baku juga diwajibkan memiliki kebun sendiri. Mereka dilarang mencari di hutan. Itulah yang mendorong B2P2TOOT melakukan penelitian agar tanaman itu juga bisa dikembangkan di daerah lain.
Menurut Indah, laboratoriumnya sudah berhasil melakukan rekayasa, sehingga purwaceng di Tawangmangu mampu memiliki kualitas yang sama dengan yang tumbuh di Dieng. "Iklim di Tawangmangu yang berada di ketinggian 1.700 meter di atas permukaan air laut juga cocok untuk tanaman ini," ujarnya.
Pengembangan tanaman purwaceng akan melibatkan sekitar 140 petani. Mereka akan diminta menanam sesuai dengan standar yang akan dibuat. Tujuannya, agar kandungan zat yang ada di dalam tanaman itu bisa seragam, sehingga memudahkan untuk pengukuran dosis.
Menurut Indah, purwaceng memiliki khasiat meningkatkan hormon testosteron. Jamu yang terbuat dari purwaceng banyak diminati pria yang menginginkan libidonya meningkat. "Bisa ditambah dengan temulawak agar tubuh juga lebih bugar," tutur Indah. (Baca juga: Posisi Woman on Top Buat Bercinta Bertahan Lama)
Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta mengatakan penelitian tanaman obat yang dilakukan B2P2TOOT bukan cuma terkait dengan purwaceng. Menurut dia, banyak jenis tanaman yang sudah diteliti oleh B2P2TOOT layak untuk dikembangkan secara massal. "Hanya butuh koordinasi dengan kementerian lain," ujarnya.
AHMAD RAFIQ
Terpopuler
Prabowo: Saya Jaga Petinggi Koalisi di Penjara
Begini Saduran Wawancara Hashim Djojohadikusumo
Kata Prabowo Soal Wawancara Hashim Djojohadikusumo
Ibu-ibu Ikut Protes Tolak Ahok