TEMPO.CO , Jakarta: Dokter S. Saunderajen menjelaskan para ilmuwan berhasil mendeteksi beberapa faktor risiko penyebab Alzheimer. Diantaranya faktor usia lebih dari 65 tahun, faktor keturunan, lingkungan yang terkontaminasi dengan logam, rokok, pestisida, gelombang elektromagnetik, riwayat trauma kepala yang berat, rokok, dan penggunaan terapi sulih hormon pada wanita. (Baca: Bermain Game Turunkan Risiko Alzheimer)
"Banyak faktor tersebut penyebab penyakit ini," kata Saunderajen dalam sebuah diskusi kesehatan yang berlangsung pertengahan Oktober ini di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Dokter yang berpraktek di beberapa rumah sakit ini menjelaskan, dengan mengetahui faktor risiko di atas dan hasil penelitian yang lain, dianjurkan beberapa cara untuk penyakit Alzheimer. Misalnya, menerapkan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, tidak merokok maupun mengonsumsi alkohol. Kemudian mengkonsumsi sayur dan buah segar.
"Hal ini penting karena sayur dan buah segar mengandung antioksidan yang berfungsi untuk mengikat radikal bebas. Radikal bebas ini yang merusak sel-sel tubuh. Menjaga kebugaran mental adalah dengan tetap aktif membaca dan memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan," kata dia.|
"Penyakit ini bisa dihindari dengan banyak berolahraga, tidak banyak pikiran atau selalu dalam keadaan ceria," lanjutnya lagi
Baca Juga:
Untuk pengobatan, hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer. (Baca: Tes Alzheimer Bisa dengan Deteksi Bau)
"Obat-obatan yang ada bersifat memperlambat progresivitaspenyakit. Karena penyakit Alzheimer bersifat kronis dan semakin lama pasien semakin tergantung pada orang lain, maka sangat diperlukan kesabaran dari keluarga atau orang yang merawatnya. Pengertian dan kesabaran dari orang-orang di sekitarnya membuat memperlambat perkembangan penyakit," ungkapnya.
Dia juga menyebutkan obat-obatan yang saat ini dipergunakan para dokter adalah penghambat asetilkolinesterase seperti Donepezil adalah obat yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit Alzheimer taraf ringan hingga sedang.
"Pada Donepezil tersedia dalam bentuk tablet oral. Biasanya diminum satu kali sehari sebelum tidur, sebelum atau sesudah makan dengan dosis rendah pada awalnya lalu ditingkatkan setelah 4 hingga 6 minggu."
Kemudian Saunderajen menyebutkan obat lain seperti rivastigmine yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit Alzheimer taraf ringan hingga sedang. "Biasanya diberikan dua kali sehari setelah makan. Karena efek sampingnya pada saluran cerna pada awal pengobatan, pengobatan dengan rivastigmine umumnya dimulai dengan dosis rendah, biasanya 1,5 mg dua kali sehari, dan secara bertahap ditingkatkan tidak lebih dari 2 minggu," kata dia. (Baca: Obat Anti Depresi Hambat Alzheimer)
HADRIANI P
Terpopuler
Gaya Anggun Sederhana Veronica Ahok
Ketika Janur Indonesia Bersolek
Si Kecil Perlu Air Putih
Veronica Ahok Serukan Sadari untuk Atasi Kanker
Kaum Lansia Sering Menyimpan Depresi